KANALPONOROGO- Polres Ngawi melakukan pemeriksaan terhadap AS(32) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Jogorogo, Ngawi yang diduga tega menghabisi nyawa WR(29) istrinya dengan cara mencekik, Rabu (23/12).
Kejadian tragis tersebut terungkap setelah petugas Puskesmas Jogorogo mencurigai adanya bekas luka dileher korban seperti cekikan sesaat setelah memeriksa tubuh korban yang sudah terbujur kaku itu.
“Tadi itu korban dibawa ke puskesmas tapi sudah meninggal dan katanya lagi penyebabnya masuk angin. Tahu-tahu ada bekas luka warna hitam dilehernya seperti habis kena cekik makanya petugas medis pun mencurigai ada yang janggal,” terang narasumber yang enggan disebut namanya.
Sementara dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan, dugaan pembunuhan itu berawal korban terlibat pertengkaran dengan AS yang tidak lain suaminya sendiri. Bahkan korban yang dikenal ringan tangan itu berulangkali memukul wajah suaminya.
Mendapat perlakukan tidak wajar dari sang istri, kontan saja AS yang lelah usai bekerja disawah langsung naik pitam mencekik istrinya hingga tidak sadarkan diri.
Mendapati istrinya tidak sadarkan diri, AS kebingungan lantas memanggil tetangganya untuk membantu membawa korban ke Puskesmas Jogorogo dengan mengendarai sepeda motor. Tapi nahas, sesampainya di ruang perawatan korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis.
Mengetahui leher korban yang menghitam seperti luka karena cekikan petugas medis langsung memberitahukan kepada pihak berwajib untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Tadi memang ada informasi yang menyebutkan seorang ibu rumah tangga meninggal di pukesmas kemudian kita datangi. Suaminya sudah kita periksa sesuai pengakuanya tersulut emosi akibat dipukuli istri dan dia (AS-red) langsung khilaf,” terang Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Andy Purnomo.
Dijelaskanya, AS sempat berkilah jika istrinya meninggal karena masuk angin namun mendasar bukti-bukti yang ada akhirnya si suami mengakui perbuatanya telah mencekik leher korban. Diakuinya jika emosi memuncak terhadap diri AS lantaran korban sering ringan tangan terhadap dirinya.(dik/kanalponorogo)