Home / Budaya / News / Sosial / Wisata

Jumat, 6 November 2015 - 05:29 WIB - Editor : redaksi

Group Reyog Putri Kecam Pembakaran Reyog di KJRI Davao

KANALPONOROGO-Gelombang protes atas kejadian pembakaran reyog di KJRI Davao Philipina beberapa waktu lalu terus merembet hingga pinggiran Kabupaten Ponorogo.

Kecaman kali ini datang dari sejumlah seniman reyog putri yang tergabung dalam Gorup Reyog Sardulo Nareshwari yang berasal dari Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Ponorogo.

pemain group reyog putri unjuk kpiwaian memainkan tari warok foto : kanal ponorogo

Dalam protesnya tersebut, group reyog yang semua pemainya adalah para ibu-ibu anggota PKK Desa Sawoo ini mengecam keras atas terjadinya pembakaran reyog di KJRI Davao Philipina.

Resti Buwana Wardhani, pelatih group reyog Sardulo Nareshwari yang juga sebagai pembarong dalam group reyog tersebut menyatakan, protes dengan menggelar kesenian reyog yang kesemuanya dimainkan kaum hawa ini dan dengan membawa poster yang bernada kecaman atas pembakaran reyog di KJRI Davao, Philipina beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Kapolres Ponorogo Berikan pengarahan kepada anggota Polsek Slahung

“Kita mengetahui reyog dibakar oleh KJRI yang berada di Philipina, alasan mereka reyog itu telah usang, tidak layak pakai, tapi setelah saya amati, reyog tersebut masih baik-baik saja, saya tidak sepakat jika reyog tersebut dikatakan usang, jadi dengan alasan mereka bahwa benda itu telah usang saya tidak sepakat,”ucapnya.

Tentang dikatakan reyog itu dikatakan berhala, Titis sangatlah tidak setuju,”kami berharap tidak semena-mena, karena tidak terbukti bahwa reyog itu menyembah berhala, itu murni kesenian yang lahir di Ponorogo, pembakaran reyog itu sangatlah tidak etis dan keluar dari norma, kami sangat kecewa karena pemerintah masih kurang tergas dalam menangani kasus ini,”tegasnya.

Baca Juga :  Berikan Rasa Aman Polsek Jenangan Laksanakan Pengamanan Ibadah Kebaktian Rutin Di Gereja Kristen Jawi Wetan
pembarong juga dimainkan oleh kaum ibu-ibu foto : kanal ponorogo
pembarong juga dimainkan oleh kaum ibu-ibu foto : kanal ponorogo

“Kita tahu reyog adalah seni budaya, tidak ada kaitanya dengan agama atau apapun, maka apa yang dilakukan oleh KJRI Philipina wajib hukumnya untuk mengklarifikasi dan minta maaf kepada warga Ponorogo, karena reyog ini adalah kebanggaan warga Ponorogo,”ucap Agus Widodo, sesepuh group reyog Sardulo Nareshwari.

Ditegaskanya,”kami tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh KJRI Philipina, kami berpesan kepada pemerintah Republik Indonesia untuk mengklarifikasi dan mengusut tuntas atas kejadian ini,”tegasnya.(wad/kanalponorogo)

penari pujangganong juga dimainkan kaum hawa foto : kanal ponorogo
penari pujangganong juga dimainkan kaum hawa foto : kanal ponorogo

Share :

Baca Juga

Headline

Presiden: Siapkan Pengetahuan dan Keterampilan yang Relevan dengan Zaman bagi Mahasiswa

News

Asyik Bermain, Tewas Tersambar Petir

Mataraman

Di Duga Mengantuk Pengendara Sepeda Motor Terjun Ke Sungai

News

Hindari Kelangkaan Pupuk, Disperta Sarankan Petani Beli Pupuk Sejak Awal

Demokrasi

Warga RW 05, Semampir Kediri Akan Bela Hak Sampai Mati

Peristiwa

Diduga Terpengaruh Miras, Dua Pengendara Motor Tewas Setelah Hantam Tronton

Peristiwa

Longsor Terjang Dua Rumah di Desa Selur

News

Armada Arus Balik Terlambat, Penumpukan Penumpang Di Terminal Seloaji