Home / News / Peristiwa

Kamis, 14 Mei 2015 - 02:57 WIB - Editor : redaksi

Inilah Cara Pengendalian Hama Santomonas (Si Merah)

KANALPONOROGO– Belasan hektar tanaman padi yang terserang hama si merah atau dalam bahasa petanian disebut Santomonas di Dusun Sekayu, Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo tidak butuh perlakukan yang rumit.

Pengendalian hama tersebut diperlukan kemauan dan respon dari para petani setempat untuk menerapkan arahan dari petugas pertanian setempat.

Hama santomonas yang ditandai dengan daun memerah dengan sedikit menghitam dikarenakan kesehatan tanah terganggu, tanah terlalu asam. Sehinga nutrisi berupa pupuk yang ditaburkan sulit untuk diserap tanaman padi.

Kepala bidang Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman(POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Muhadi menjelaskan, hama santomonas yang menyerang tanaman padi dikarenakan pengairan yang tidak bagus, sehingga unsur hara tidak bisa diserap sempurna oleh tanaman, serta kondisi PH tanah yang tidak netral.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Covid-19 di Lingkungan kerja, Polsek Slahung Perketat Anggota yang keluar masuk

“Solusi tercepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memulihkan tanahnya  terlebih dahulu, mengembalikan Ph tanah,”ungkapnya.

Dijelaskanya, untuk mengembalikan PH tanah tersebut adalah dengan cara tanah dikeringkan dan selanjutnya ditaburi kapur dolomit agar Ph tanah menjadi netral. Dengan langkah tersebut tanaman padi yang berumur 30 hari dan masih dalam phase pertumbuhan akan segera pulih dan tidak akan mengganggu hasil panen.

Baca Juga :  Warna Pupuk ZA Membingungkan, Petani Babadan Lapor Koramil

“Langkah instan untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan pengeringan dan di beri dolomit sehingga Ph tanah meningkat menjadi 5 sampai 7,”jelas Muhadi.

Muhadi mengungkapkan Dinas Pertanian juga tengah berupaya membantu petani setempat untuk jangka panjang, yaitu diusulkan pembuatan saluran pembuangan.

”Kita tengah berupaya untuk membantu petani dengan mengusulkan agar dibuatkan saluran irigasi yang bagus, namun langkah tersebut perlu dukungan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat melalui APBD dan APBN,”ucapnya.(K-3)

 

Share :

Baca Juga

Hukrim

Tersangka Penggelapan Ranmor Gugat Polres Ponorogo

Peristiwa

Hendak Mulai Kerja, Pemotong Ayam Temukan Warga Gantung Diri

Peristiwa

Banjir Bandang Terjang Tiga Kecamatan di Ponorogo

Peristiwa

Longsor Terjang Ngebel, Belasan Rumah Rusak

Birokrasi

Eks K2, Tinggal Sekali Kesempatan Tes CPNS

Mataraman

Kedekatan Polisi dengan Anak, SDN Kutuwetan Kunjungi Polsek Jetis

Militer

Misnun Salah Satu Warga Dusun Dalangan Yang Aktif Membangun Desa

Peristiwa

Balita Tewas Tenggelam di Parit Belakang Rumah