Home / Uncategorized

Rabu, 29 Juni 2016 - 17:09 WIB - Editor : redaksi

Jika HPP Diatas Harga Pasar Bulog Bisa Intervensi Petani

Bupati Ngawi Budi Sulistyono kritik kebijakan Bulog

KANALNGAWI-Akhir-akhir ini nasib petani dibuat salah menyangkut hasil panenan mereka yang digadang-gadang bisa mencukupi perekonomian keluarga. Sekiranya masih segar dalam ingatan pada awal musim panen padi tahun ini seperti di wilayah Ngawi, Jawa Timur, petani harus ‘teriak lantang’ terhadap pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) menyangkut harga gabah.

Menyusul, kebijakan Bulog dalam melakukan penyerapan gabah langsung ke petani berakibat kontra bukanya ‘pro’ terhadap salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Seperti kejadian di Desa Jambangan, Kecamatan Paron, sekitar dua pekan lalu ketika petani merasa lega terkait harga gabah yang dibeli tengkulak jauh diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp 3.700 per kilogram.

Baca Juga :  Kodim Ponorogo Gelar Rapat Kegiatan Non Fisik TMMD ke 106 Tahun 2019

Namun, ketika Bulog masuk dan petani mempersilahkan gabahnya dibeli hasilnya masih jauh dari harapan. Bulog terlihat setengah hati melakukan penyerapan sedangkan sisi lain para tengkulak sudah lari jauh dari area lahan petani dengan alasan takut aturan meski berani membeli gabah sekitar Rp 4.000 per kilogram.

Posisi petani berada level dilema seperti itu membuat Bupati Ngawi Budi Sulistyono/Kanang angkat bicara. Menurutnya, Bulog ‘monggo’ atau dipersilahkan melakukan penyerapan langsung ke petani jika harga gabah dibawah HPP.  Tetapi sebaliknya, apabila harga gabah diatas HPP sepenuhnya harus diserahkan ke pasar.

Pernyataan orang nomor satu di Kabupaten Ngawi ini disampaikan langsung ke wakil rakyat dalam agenda sidang paripurna Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (LPP APBD) Tahun 2015.  Pada dasarnya tegas Kanang, petani diberi keleluasaan menjual hasil panenya bukan didasari suatu kebijakan yang justru berimbas ‘ajurnya’ nasib petani.

Baca Juga :  Pekerja Instalasi Listrik Tewas Kesetrum di Ngawi

“Jika harga gabah jauh diatas HPP maka serahkan itu ke pasar biar petani menikmati hasil. Tapi sebaliknya jika berada dibawahnya baru Bulog intervensi ke petani langsung yang muaranya bisa menstabilkan harga gabah,” tegas Kanang.

Hal senada pernah diungkapkan Dwi Rianto Jatmiko/Antok Ketua DPRD Ngawi beberapa waktu sebelumnya,  posisi petani sangat dilematis terhadap hasil panenya. Satu sisi jelas harga yang diharapkan setara dengan biaya produksi namun sisi lain kebijakan Bulog tidak serta merta membuat petani diuntungkan. (dik/kanalponorogo.com)

 

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Babinsa Kodim 0802/Ponorogo Adakan Penghijauan Lingkungan Bersama Warga Desa Binaan

Uncategorized

Masuk Dapur Warga, Upaya Babinsa Kodim 0802/Ponorogo Sejahterakan Warga Desa Binaan

Uncategorized

Satpol Airud Polres Jember Berhasil Selamatkan Dua Nelayan Dihantam Ombak, Dua Lainya Dalam Pencarian

Uncategorized

Warga Bungkal Bantah Cabut Gugatan Pilkades di PTUN

Uncategorized

Polres Pelabuhan Tanjungperak Salurkan Bantuan Gerobak Angkringan Bhayangkara ke Pelaku UMKM

Uncategorized

Cegah Peredaran Narkotika dan Okerba Polres Jember Dirikan Posko Konsultasi Narkoba

Uncategorized

Percepatan Vaksinasi Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Hewan Ternak Polsek Ponorogo Siap Dampingi Petugas

Uncategorized

Polisi Peduli Kesehatan Disabilitas, Polresta Malang Kota Laksanakan Bakti Kesehatan