Home / Wisata

Jumat, 21 Juli 2017 - 14:42 WIB - Editor : redaksi

Kisah Penemuan Goa Maharani Lamongan

KANALPONOROGO.COM, LAMONGAN: Kisah penemuan Gua Maharani yang berada di Lamongan, Jawa Timur bisa dikatakan unik. Menurut Sugeng, penemu Gua Maharani, gua dengan luas 2.500 meter persegi ini dia temukan pada 6 Agustus 1992 ketika dia sedang menambang batu kapur di area tersebut sebagai bahan baku pupuk. Ia mengaku tak sengaja menemukannya. Saat menggali, tanah yang ia gali tiba-tiba longsor dan berlubang.

Begitu melihat penampakan gua yang begitu indah, Sugeng takjub. Malam hari setelah penemuan tersebut ia mengaku bermimpi didatangi seorang wanita cantik dan mengaku bernama Dewi Maharani, yang mengaku merupakan makhluk halus penghuni gua tersebut. Wanita tersebut berpesan bahwa siapapun boleh berkunjung ke gua tersebut asalkan dijaga dan dipelihara dengan baik.

Setelah kejadian tersebut, Sugeng segera melaporkan penemuan gua indah itu ke pihak berwenang. Pada tanggal 10 Maret 1994, gua Maharani resmi dibuka oleh Bupati Lamongan pada waktu itu Mohamad Faried. Nama Maharani diambil dari nama perempuan cantik yang pernah mendatangi mimpi Sugeng.

Baca Juga :  Siswa SMAN 1 Paciran Boyong Juara Di Creative Business Competition Business Model Canvas 2017 Tingkat Nasional

Kini Gua Maharani sudah banyak bersolek, lampu warna-warni ditempatkan di dalamnya dan menyorot setiap sisinya. Pengunjung dapat menikmati keindahan ornamen stalaktit dan stalagmit yang diberi nama sesuai bentuknya.

Sebelum dikenal sebagai tempat wisata kebun binatang dengan nama Maharani Zoo dan Goa, Gua Maharani sudah lebih dulu populer. Terletak di Jalan Raya Paciran Kecamatan Paciran Lamongan sekitar 2,5 jam dari Surabaya.

Maharani Zoo dan Goa merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Lamongan Jawa Timur. Tempat wisata ini menawarkan pengalaman menyaksikan aneka satwa dipadu pengalaman menyusuri kedalaman gua.

Gua yang terletak di kedalaman 25 meter di bawah permukaan tanah ini dianggap sebagai salah satu keajaiban perut bumi karena memiliki stalaktit dan stalakmit yang masih aktif. Stalaktit yaitu batuan yang menggantung dari langit-langit goa, terbentuk ketika air menetes dan menyisakan berbagai mineral yang tidak ikut menetes.

Baca Juga :  Jadwal Festival Reyog Nasional XXII dan Grebeg Suro 2015 Ponorogo

Sedangkan stalagmit yaitu batuan yang terbentuk di dasar gua dan menumpuk ke atas karena akumulasi bahan mineral yang menetes dari langit-langit gua.

Menurut penelitian para ahli, stalaktit dan stalakmit yang menghiasi Gua Maharani masih terus tumbuh sekitar satu centimeter tiap sepuluh tahun.

Pengunjung dapat menyusuri kedalaman gua di atas rute trekking yang aman dan nyaman sepanjang 350 meter. Sebagai salah satu keajaiban perut bumi, Gua Maharani harus dijaga agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. (Fer)

Share :

Baca Juga

Budaya

Jadwal Kegiatan Grebeg Suro 2017 dan Hari Jadi Ponorogo ke 521

Birokrasi

Hadiri Pembukaan Pameran Pusaka, Kapolres Ponorogo berikan Apresiasi

Demokrasi

Ikasmaza Go Green Ponorogo, Akan Tanam 25 Ribu Bibit Pohon di Ngrayun

Budaya

Bupati Trenggalek Lakukan Tradisi Ziarah Leluhur di Harjad ke 825

Lifetrend

Ikasmaza Go Green, Hijaukan Bumi Reyog

Wisata

Masjid Baiturrahman, Tempat Berguru Pendiri Masjid Tegalsari

Wisata

Masyarakat Bersama Dinas Kelautan Dan Perikanan Pacitan Peringati Hari Penyu Sedunia

Budaya

Jadwal Festival Reyog Nasional XXII dan Grebeg Suro 2015 Ponorogo