KANALPONOROGO.COM : Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) hari ini, Senin (20/02/2017) resmi di lounching.
Tak kurang dari 31 armada eks angkudes beroperasi untuk mengangkut pelajar terbagi dalam 24 trayek yang melayani di 9 kecamatan.
Angkutan cerdas sekolah (ACS), angkutan gratis ini diluncurkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo untuk menekan tingkat angka kecelakaan lalulintas yang mayoritas melibatkan para pelajar.
Dari pantauan hari pertama beroperasinya ACS tersebut ada tiga trayek yang kurang diminati alias sepi penumpang, yaitu yang berada di wilayah kota.
Terkait dengan itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo dalam pekan ini akan melakukan analisa,hasil uji coba ACS.
“Jika dalam sepekan ini 3 trayek ACS di wilayah kota masih kurang diminati maka akan digeser ke kecamatan lain,” terang Djunaidi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Senin (20/02/2017).
Djunaidi juga mengatakan, untuk peluncurkan secara gratis ACS ini, setelah Dishub Ponorogo mengumpulakan seluruh elemen pendukung seperti pengemudi, kepala sekolah dan juga Satlantas Polres Ponorogo.
“Ada 10 lokasi pemberangkatan semua personil ada 31, terdapat 24 trayek di 9 kecamatan berjalan lancar. Trayek yang tidak efektif akan digeser yang kepadatannya cukup tinggi, ada penumpangnya,” terangnya.
Dijelaskan Djunaidi, untuk memenuhi trayek yang ada tersebut, sebenarnya dibutuhkan armada sebanyak 33 unit, namun saat ini baru ada 31 unit yang terdiri dari 30 unit eks angkodes dan 1 unit kendaraan jenis prona (L300) jurusan Sawoo.
Menurut Djunaidi, diluncurkanya ACS ini merupakan solusi yang diberikan pemerintah untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas dengan pelaku dan korban anak pelajar, juga untuk menekan angka pelanggaran lalulintas, dan pelayanan fasilitas sekolah gratis.
“Prinsipnya orang tua murid, guru, dan kepala sekolah sangat antusias menyambut program ini. Nanti kalau bisa tidak hanya 9 trayek, tapi bisa 20 trayek. Sedangkan jam berangkat dan pulang menyesuaikan jam sekolah masing-masing,” imbuhnya.
Untuk pelajar yang mendapat layanan gratis adalah pelajar SMP yang dilalui trayek tersebut, karena mereka belum berusia 17 tahun, sehingga belum bisa mendapatkan surat ijin mengemudi.(AD)