KANALPONOROGO-Sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ponorogo mendatangi pusat perbelanjaan modern Ponorogo City Centre (PCC) yang berada di Jalan Juanda untuk menyampaikan nota protes atas digelarnya lomba senam dimana sebagian peserta mengenakan pakaian yang sangat minim, Selasa(01/11).
Sebelumnya PCC, MUI, Ormas Islam dan lembaga dakwah yang berada di Ponorogo telah mengadakan pertemuan dan silahturahmi yang hasilnya merekomendasikan nota protes kepada PCC dan sanggar senam yang telah menyelenggrakan kegiatan yang dianggap telah melanggar etika dan susila.
Selain itu dilayangkanya nota protes tersebut adalah memperhatikan semua elemen masyarakat ponorogo yang telah sepakat untuk mempertahankan berpredikat sebagai kota santri dan kota berbudaya.
BACA JUGA : Pj Bupati dan Ketua Dewan Sidak ke PCC, Polres Panggil Management PCC
“Alhamdulillah kita semua sepakat dan hari ini kita diterima disini untuk menyampaikan nota protes. Kita semua sepakat tetap mempertahankan Ponorogo sebagai kota santri dan kota berbudaya. Maka itu kita berharap hal seperti itu tidak terulang lagi di PCC,”ucap ketua MUI Ponorogo KH Ansor M Rusydi.
Ansor M Rosydi berharap Ponorogo yang sudah kondusif ini tetap terjaga dan kegiatan senam yang mengarah pada pornogarfi tersebut tidak terulang lagi, karena ini dianggapnya telah mencederai, terutama para mubaligh, kyai dan lembaga pendidikan yang selalu membangun akhlakul karimah.
Sementara itu center management Ponorogo City Centre (PCC) Erich Purnomo ditemui usai menerima rombongan MUI Ponorogo kepada kanalponorogo mengaku telah kecolongan.
”Semua event itu EO nya kan cukup banyak, apalagi kita dituntut agar tetap rame, saya benar-benar kecolongan, untuk itu kami menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Ponorogo,”ucap Erich Purnomo.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, Erich mengaku akan lebih berhati-hati dan selektif dalam menggelar acara yang bertempat di PCC.
“Untuk antisipasi per event akan kita cek secara tehnis dan kita lakukan filtering,”capnya.(wad/kanalponorogo)