KANALPONOROGO.COM: Sebanyak 155 pelari akan mengikuti kegiatan lari sambil berdonasi NusantaRun Chapter 7 yang diadakan tanggal 6 – 8 Desember 2019.
Mengambil start di Gunung Kidul, Yogyakarta para pelari ini akan menempuh jarak 133 KM hingga finish di Ponorogo, Jawa Timur.
Selama berlari, mereka akan menggalang dana untuk program #StudentAthletesWithDisabilities, kerjasama antara NusantaRun dengan Perkumpulan Ohana yang nantinya akan dilaksanakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“NusantaRun Chapter Pertama tahun 2013 jarak tempuh Jakarta – Bogor mengumpulkan dana Rp 170 juta. Tahun 2018 lalu jarak tempuh Purwokerto – Wonosobo terkumpul dana Rp 2,5 miliar. Target tahun 2019 ini mencapai Rp 3 miliar,” ujar Jurian Andika selaku Founder NusantaRun di Senayan, Jakarta, Kamis (24/10).
Ia menjelaskan event lari donasi tahun ini mengusung tema Revealing Potensial yang terinspirasi dari filosofi nama kabupaten Ponorogo yang akan menjadi finish line NusantaRun Chapter 7.
Filosofi nama Ponorogo, kata Jurian, berasal dari Panarogo yang terbentuk dari dua kata, yaitu ‘pana’ (melihat) dan ‘raga’ (badan/diri). Jika digabungkan, Ponorogo bermakna melihat diri sendiri/mawas diri.
“Dalam konotasi kami bahwa setiap orang memiliki potensi yang perlu diungkap dan diberdayakan. Potensi tersebut hendaknya dimaksimalkan agar memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga dirasakan oleh banyak orang,” jelas Jurian.
Lebih lanjut, Jurian mengatakan, NusantaRun tidak hanya fundraising event melainkan juga festival kontribusi. “Siapapun dapat berkontribusi untuk memajukan pendidikan Indonesia, baik itu pelari, relawan, maupun pihak-pihak lainnya yang berkontribusi dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda,” imbuh Jurian.
Hal yang menarik tahun ini, kata Jurian, penggalangan dana tidak hanya dilakukan oleh pelari tetapi juga oleh relawan.
“Kami ingin semua orang yang terlibat di NusantaRun Chapter 7 dapat merasakan pengalaman menjadi seorang fundraiser. Kami bekerja sama dengan KitaBisa sebagai crowd funding partner. Para fundraiser akan membuat laman sendiri yang menginduk pada laman utama campaign NusantaRun Chapter 7,” kata Jurian.
Hasil penggalangan dana NusantaRun Chapter 7 nantinya akan dikelola oleh Perkumpulan Ohana untuk program #StudentAthletesWithDisabilities.
“Perkumpulan Ohana merupakan organisasi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan bergerak di bidang advokasi dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Perkumpulan ini memiliki dedikasi untuk memaksimalkan penanganan terhadap isu-isu hak asasi penyandang disabilitas, seperti pengadaan akses layanan alat bantu mobilitas adaptif kursi roda, pengembangan sumber daya penyandang disabilitas, serta pemenuhan hak-hak disabilitas dan advokasi kebijakan dari penyandang disabilitas melalui pelatihan dan lokakarya,” tutur Jurian.
Sementara itu, Co-Founder NusantaRun, Christopher Tobing, mengingatkan kepada pelari NusantaRun Chapter 7 untuk menjaga kondisi fisik dengan sebaik-baiknya agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan mengingat ini jarak tempuh terpanjang gelaran berlangsung.
Walaupun begitu, ia mengaku sudah menyiapkan dokter dan tenaga medis serta persiapan lainnya seperti tempat istirahat, makan minum dan buang melalui tempat checkpoint di beberapa tempat khusus selama berlangsungnya event ini.
“Daerah Gunung Kidul hingga Ponorogo itu cuaca ekstrem panas, sehingga cepat lelah dan dehidrasi. Terlebih menjelang finish di Ponorogo, selain ekstrem panas juga jalannya.berbukit menanjak yang akan menguras tenaga. Jadi, selain fisik yang kuat, di NusantaRun Chapter 7 ini menjadi tantangan pada diri sendiri apakah kuat atau tidak berlari sejauh ini,” tutur Christopher Tobing.