KANALPONOROGO-Tentang kedatangan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara(Gafatar), Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Syaifullah Yusuf meminta kepada 19 pemerintah daerah agar menjemputnya, langsung direspon jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan menyatakan kesiapan melakukan penjemputan.
“Kami siap menjemput sebanyak 25 warga mantan anggota Gafatar asal Kabupaten Madiun, jika memang itu diminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Wagub. Bahkan, kami sudah kirimkan staf untuk memantau kedatangan mereka di Surabaya, lalu mendata warga asal Kabupaten Madiun,” jelas Kepala Bakesbangpoldagri setempat Agus Budi Wahyono, Sabtu (23/01).
Menurutnya jika Wagub meminta agar menjemput para mantan anggota Gafatar tiba di Surabaya, pihaknya sudah siap dengan armada bus.
Setelah dilakukan penjemputan, mereka dibawa ke Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Madiun untuk diterima Bupati Madiun, unsur Forpimda, MUI dan lainnya.
Menyangkut kepulangan ke desa asal, tambahnya, dikoordinasikan masing-masing camat bersama polsek dan koramil setempat untuk mengantar hingga tempat tujuan.
Beruntung, mantan anggota Gafatar asal Kabupaten Madiun mayoritas masih memiliki keluarga maupun tempat tinggal, sehingga tidak menyulitkan pengembalian ke tempat asal.
Senada disampaikan Kepala Bakesbangpol Bambang Subanto dan Kepala Dinsosnakertrans Kota Madiun Suyoto HW menyatakan siap melakukan penjemputan sebanyak 6-8 warganya di Wisma Transito Surabaya.
“Terdata jumlah warga ada 8 orang, sebenarnya satu orang sudah pindah ke Kabupaten Madiun, satu orang lagi meski bersuamikan orang Kota Madiun, tapi belum pindah,” ujar Bambang Subanto.
Menyangkut satu keluarga tidak memiliki tempat tinggal yaitu Agus Prihadianto, Wahyu Febrianan Lestari (istri) dan 2 anaknya yaitu Faiz Tahara dan Unsya Syakiraw, Pemkot Madiun masih akan dikoordinasikan.
“Kami akan koordinasikan, Senin (25/1) nanti, selanjutnya disampaikan kepada Pak Wali (Walikota),” jelas Suyoto HW.(ab/kanalponorogo)