Komisi D DPRD Ponorogo temukan adanya pungutan kepada siswa saat sidak pelaksanaan UN tingkat SMP KANALPONOROGO-Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menemukan adanya pungutan terhadap siswa tingkat SMP saat melakukan sidak ke sejumlah sekolah penyelenggara UN diwilayah Jetis dan Sambit. “Kami menemukan adanya pungutan atau iuran yang dibebankan kepada peserta UN dibeberapa sekolah,”ucap wakil ketua komisi D DPRD Ponorogo kepada kanalponorogo. Dengan temuan adanya pungutan atau iuran sukarela oleh pihak sekolah, komisi D akan melakukan klarifikasi lebih lanjut. Pun demikian pihak sekolah mengaku jika pungutan tersebut diperuntukkan untuk kegiatan siswa kembali, namun politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini sangat menyayangkanya. Ubail berharap agar pengelolaan dana BOS bisa dikelola dengan sebaik mungkin dan meniadakan adanya pungutan-pungutan yang dibebankan kepada wali murid, sehingga bisa mewujudkan sekolah gratis yang tidak memberatkan bagi orang tua siswa. “Bila ingin mewujudkan sekolah gratis maka pungutan-pungutan tersebut harus dihilangkan dan mulai mengelola dana BOS sebaik mungkin,”terang Ubail Islam. Sementara itu, sidak dibagi dalam dua kelompok, kelompok kedua dipimpin oleh Ketua komisi D Sukirno. Dalam sidak yang dipimpinya, Sukirno tidak menemukan adanya masalah. Kelompok yang dipimpin ketua komisi D Sukirno ke SMPN 1 Sukorejo, SMPN 2 Sampung dan SMPN Jenangan tidak menemukan masalah. Untuk ujian nasional, mulai dari perjalanan naskah, kecukupannya hingga pelaksanaan dilapangan berjalan dengan baik. “Pelaksanaan UN SLTP selama dua hari kemarin berjalan dengan baik, dari hasil sidak tidak ditemukan masalah. Siswa-siswa yang mengikuti ujian juga sangat tenang dan cukup siap,”terang Sukirno.(K-3) |