Pasca Puluhan Sapi Mati Mendadak, Petugas Peternakan Turun Tangan

redaksi 15 Sep 2015 News, Peristiwa

KANALPONOROGO-Paska matinya puluhan sapi milik warga Kambeng dan Duri, Kecamatan Slahung, petugas peternakan dan Balai Besar Fatrines Jogjakarta mendatangi dua desa tersebut untuk melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sapi yang mati misterius.

Puluhan sapi milik warga yang masih hidup dikumpulkan ditanah lapang yang berada didesa setempat kemudian satu-persatu dilakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah. Selain itu petugas juga memeriksa kondisi kesehatan sapi milik warga yang masih hidup.

Tak hanya itu, petugas dari Balai Besar Fatrines Jogjakarta juga melakukan pengecekan alat reproduksi hingga mengambil sampel darah sapi untuk mengetahui penyebab pasti puluhan sapi warga yang mati mendadak.

Dengan matinya puluhan sapi selama tiga pekan terakhir, sejumlah warga mengaku khawatir. Kebanyakan sapi mati usai diberi minum, dengan tanda awal telinga sapi tiba-tiba lemas yang disusul sapi ambruk dan langsung mati.

Dengan datangnya para petugas peternakan yang melakukan pengecekan ini warga pemilik sapi yang masih hidup merasa senang. Karena akan segera diketahui penyebab kematian sapi yang mendadak serta bisa diketahui langkah antisipasi agar sapi yang masih hidup tidak mengalami nasib seperti sapi milik tetangganya.

“Sangat senang mas, dengan adanya pemeriksaan ini kami bisa mengetahui penyebabnya. Selama ini kami merasa was-was kalau sampai  sapi kami juga turut mati seperti yang lainya,”ucap Damiran salah satu peternak sapi.

Dari pengecekan terhadap sejumlah sapi yang masih hidup, pihak Balai Besar Fatrines Jogjakarta mengaku belum bisa memastikan penyebab puluhan sapi warga yang mati mendadak sebelum hasil laboraturium keluar. Hanya saja, menurutnya cuaca dan nutrisi juga bisa menjadi penyebab matinya puluhan sapi milik warga.

“Sampel darah yang kita ambil dari sapi milik peternak ini, akan kita lakukan pemeriksaan di laboraurium. Kami baru bisa memastikan penyebab kematian sapi-sapi ini, setelah hasil laboraturium keluar,”ucap Waluyo Budi Priono.

Dengan adanya kejadian ini, petugas dinas peternakan menghimbau kepada warga untuk selalu menjaga kebersihan pakan, minuman dan kandang sapi.

Diketahui seperti pemberitaan sebelumnya, selama tiga pekan terakhir tercatat sedikitnya sudah 25 sapi yang mati mendadak dan belum diketahui penyebab kematiannya. (K-1)