KANALPONOROGO-Satu jenazah pendaki korban kebakaran Gunung Lawu belum berhasil diidentifikasai oleh petugas DVI Kepolisian Daerah (Polda) Jatim bersama petugas RSUD dr Sayidiman Magetan.
Petugas DVI Polres Magetan, Aris Eko mengatakan, saat ini hanya tinggal satu jenasah yang belum diketahui identitasnya. Belum berhasilnya identifikasi tersebut karena kondisi korban yang hangus lantaran luka bakar yang dideritanya sangat parah.
“Masih ada satu korban tewas dalam kebakaran gunung Lawu yang belum berhasil kita identifikasi,”ucap Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora.
Disebutkanya, pihak DVI dalam upayanya untuk mengidentifikasi satu jenazah korban kebakaran di lereng Gunung Lawu ini terkendala data ante mortem dan post
mortem yang belum sepenuhnya berhasil dipadukan.
Terkait hal tersebut tim DVI sudah mengambil sampel DNA dari jenasah tersebut dan dikirim ke Puslabfor Polda Jatim.
“Ada satu jenasah yang sulit kita identifikasi karena kondisinya sudah sangat rusak karena terbakar. Namun kita sudah mengambil sampel DNA-nya untuk kita periksa di Puslabfor Polda,” kata Aris Eko, anggota DVI Polres Magetan
Seperti diketahui kebakaran Gunung Lawu menewaskan tujuh orang pendaki dan dua orang luka parah yang saat ini dalam kondisi kritis.
Tujuh korban meninggal tersebut adalah Rita Septi Nurika (21) warga Paron, Ngawi; Nanang Setya Utama (16) warga Beran, Ngawi, Sumarwan warga Beran, Ngawi (ayah Nanang Setya Utama), Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta, Kartini (28) warga Jakarta, dan Awang, serta seorang lagi yang belum berhasil diidentifikasi.
Sementara dua korban luka parah adalah Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke Solo.(wad/kanalponorogo)