Warga Purwosari Ditemukan Tewas di Sungai Desa Panjeng

redaksi 25 Okt 2015 News, Peristiwa

KANALPONOROGO-Warga Desa Panjeng tiba-tiba digemparkan dengan temuan mayat seorang laki-laki di  sungai Dukuh Ngrandu, Desa panjeng, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Minggu(25/10/2015).

Temuan yang belakangan diketahui bernama Senen(49) warga Dukuh  Cepet Utara, Desa Purwosari, Kecamatan Babadan tersebut pertama kali diketahui oleh Tukul(50) warga Dukuh Ngrandu, Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan yang hendak berangkat ke sawah.

Meninggalnya korban bermula korban yang bersama-sama dengan Sumawan warga satu desanya berangkat melihat wayang kulit di lapangan Desa Panjeng. Sekitar pukul 01.00 WIB sewaktu hendak pulang, korban dicari-cari tidak ada, yang kemudian oleh saksi ditinggal pulang. Pagi harinya sekira pukul 06.00 WIB, saksi Tukul yang hendak pergi ke sawah melihat korban meninggal terapung di TKP dan kemudian dilaporkan kepada perangkat Desa Panjeng dan diteruskan pelaporanya ke Polsek Jenangan.

Dari hasil pemeriksaan dan visum luar yang dilakukan oleh dokter dan petugas identifikasi dari Polres Ponorogo ditemukan luka lecet di bagian tangan dan kaki yang diduga karena akibat terbentur batu.

“Pagi tadi ditemukan orang MD di sungai Desa Panjeng, Jenangan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemui adanya tanda-tanda bekas penganiayaan,”ucap Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Haryadi, Minggu(25/10).

Dari tempat kejadian perkara ditemukan sepeda motor milik korban yang ditinggal diparkiran, celana panjang, sandal jepit warna hijau, STNK, handphone, uang dan KTP atas n korban. Semua diketemukan di tepi sungai.

“Dari barang-barang milik korban yang masih utuh dimungkinkan kematian korban murni kecelakaan dan tidak ada dugaan tindak pidana lain,”terang AKP Haryadi.

Korban dperkirakan telah meninggal 4 jam seblum ditemukan, dan dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat mengidap sakit ayan(epilepsi) yang diduga kambuh saat buang air besar di sungai tersebut.

Jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.(wad/kanalponorogo)