KANALPONOROGO-Paska terjadinya kebakaran hutan di petak 49a RPH Karangpatihan, BKPH Ponorogo Barat, KPH Lawu Ds, yang menghanguskan sekitar 40 hektare lahan hutan pinus mengakibatkan pipa air sepanjang 1,5 Km meleleh dan terputusnya jaringan listrik yang masuk ke Dukuh Banyon, Desa Ngilo-Ilo, Kecamatan Slahung.
“Kalau dari pengamatan saya ada 40 hektare. Itu meliputi bukit Banyon dan Ngemplak di Dusun Blimbing,” ucap Kades Ngilo-Ilo, Suryaningsih.
Akibat melelehnya pipa saluran air sepnjang 1, 5 Km tersebut, puluhan warga di Dusun Blimbing, yaitu di lingkungan RT 03/RW 1 atau lingkungan Banyon dan Ngemplak saat ini tidak bisa mendapatkan air bersih.
“Selama ini warga mengambil air dari sumber di balik bukit Banyon lewat pipa itu. Karena meleleh, warga harus mengambil ke desa sebelah (Desa Tahunan, Pacitan). Jaraknya sekitar 2 km, pakai motor, bawa jeriken,”terang Suryaningsih.
Untuk mendapatkan air bersih, warga memilih ke wilayah yang masuk Kabupaten Pacitan lantaran jika kebawah malah terlalu sulit, jalannya terlalu curam, dan lagi tangki air bersih tidak bisa masuk.
Selain itu, warga di Dusun Blimbing juga harus berada dalam kondisi gelap gulita di malam hari. Ini karena sejumlah kabel listrik putus karena juga meleleh.
“Kalau malam gelap mas, wong kabel listriknya juga ikut terbakar,”ucap Tukiyo salah satu warga Ngilo-Ilo yang selamat. (wad/kanalponorogo).