Rusli Masih Hidup dan Pegang Paspor
KANALNGAWI –Kabar meninggalnya Rusli (34) warga RT 4/RW 3 Desa Pule, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, yang menjadi korban tenggelamnya kapal di lepas Johor, Malaysia, sempat membuat sejumlah pihak kebingungan. Apalagi, keluarga belum sempat mendapatkan kontak dengan Rusli, tak pelak makin membuat keluarga sedih bercampur bingung.
Sebelumnya, dalam kejadian itu ditemukan paspor atas nama Rusli, kelahiran Batang Hari, Lampung Selatan, dengan paspor yang dibuat di Kantor Imigrasi Kelas II Madiun.
“Kami mengetahui kabar Rusli menjadi korban kapal tenggelam dari mass media, kami jelas panik, sedih bercampur bingung,” jelas kakak kandung Rusli yaitu Endang Puji Sukarti.
Endang mengaku jika pada Rabu (27/1) lalu, sempat menghubungi keluarga dan menyatakan sudah bekerja di Johor.
Rusli sendiri berangkat ke Johor dengan naik pesawat terbang. Lalu, keluarga melalui media sosial Line melakukan kontak dengan Rusli, tak pelak Rusli pun terkejut bukan main.
“Saya dalam baik-baik saja, mbak. Saya bekerja dibangunan, kebetulan saat ini lagi istirahat. Lokasi kejadian jauh dari tempat saya bekerja, kabar itu jelas tidak benar, saya juga heran diberitakan paspor atas nama saya ditemukan. Bisa jadi identitas saya dipalsukan,” ujar Rusli melalui saluran telepon dengan sang kakak.
Hal senada disampaikan Sumini, ibu kandung Rusli merasa keheranan anaknya dikabarkan meninggal dalam kecelakaan laut di Johor.
“Rusli memang pernah mengurus paspor lewat seseorang dari PJTKI di Surabaya. Namun, paspornya tidak kunjung jadi, lalu ditinggalkan begitu saja, kemudian membuat sendiri di Madiun,” jelas Sumini.
Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun Sigit Roesdianto menanggapi itu menyatakan soal paspor ganda sangat tidak mungkin, sebab seluruh jaringan imigrasi sudah on line. Jika seseorang sudah membuat paspor di salah kantor imigrasi, tidak mungkin bisa dibuatkan lagi di kantor lain. Dugaan mungkin terjadi, paspor Rusli dipalsukan.
“Kami perlu cross cek dulu nomor paspornya maupun identitas yang ada dalam paspor, jika bersangkutan pernah mengurus di Surabaya, hal itu sudah dibatalkan atau paspornya tidak keluar. Kemungkinan terbuka paspor Rusli dipalsukan, kami tinggal konfirmasi saja soal itu,” ujarnya dihubungi melalui ponsel. (ab/kanalponorogo)