Di Ngawi Balita 2 Tahun Tewas Tersambar Kereta Api

Tim medis memeriksa jenasah Rendi balita yang tersambar kereta api di Widodaren Ngawi foto : kanal ponorogo
KANALNGAWI-Kereta Api (KA) Sancaka jurusan Jogjakarta-Surabaya menabrak seorang bocah bernama Rendy Gustaf Pratama (2) di diperlintasan kereta api kilometer 207+8 masuk Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi hingga tewas, Rabu(03/02/2016) pagi sekitar pukul 08.35 WIB.
disambar kereta api di Ngawi, Jawa Timur. Kejadian sekitar pukul 08.35 WIB, Rabu pagi (03/02), tersebut terjadi pada, tewas seketika akibat disambar KA Sancaka jurusan Jogjakarta-Surabaya.
Tewasnya Rendi Gustaf Pratama putra dari Gustafianto asal Dusun Jatisari, RT 03/RW02, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren terjadi tidak jauh dari rumah korban. Saat itu Rendi hendak menyusul kakeknya Sunarto disawah yang berlokasi diseberang rel kereta api. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, bocah malang tersebut berjalan begitu saja tanpa memperhatikan kereta api yang melintas.
Ketika kakinya mulai menyeberang tubuh korban langsung tersambar dan terseret KA Sancaka sejauh 40 meter hingga korban tewas ditempat kejadian. Menegtahui korban sudah tewas, warga pun langsung menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Widodaren.
“Ya maklumlah karena masih balita ketika kereta api sudah berulangkali membunyikan klakson korban nekat saja menyeberang rel. Dan tubuhnya langsung terseret hingga jauh,” kata Andik Rubiyanto pegawai PT KAI kepada wartawan, Rabu (03/02).
Sementara dari hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Widodaren, tewasnya Rendi dalam kondisi mengenaskan, kepalanya pecah, kaki dan paha kanan kiri patah serta luka babras dibeberapa bagian tubuhnya.
“Korban diketahui langsung tewas dilokasi kejadian setelah terseret kereta api,”ucap Suparno, salah satu petugas medis dari Puskesmas Widodaren.
Kapolsek Widodaren AKP Juwahir membenarkan adanya kejadian kecelakaan dengan korban masih balita. Setelah melakukan olah TKP demikian juga visum luar oleh tim medis jenasah korban langsung diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan.
“Dengan adanya peristiwa itu menjadikan pelajaran penting kita semua, terlebih bagi mereka yang masih mempunyai anak balita. Jangan sampai lengah ataupun teledor dalam mengawasi buah hatinya ketika masih balita, hal ini kalau terjadi akan berakibat fatal seperti yang dialami Rendi,” pungkas Kapolsek Widodaren AKP Juwahir. (dik/kanalponorogo)