KANALPONOROGO-Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel menimbulkan tanah retak melingkar sepanjang 500 meter dengan lebar 20 centimeter di Dusun Krajan, Desa Talun, Kecamatan Ngebel.
Retakan tanah di wilayah pegunungan tersebut sebenarnya telah terjadi mulai tahun 2010.
Selama ini memang belum pernah terjadi longsoran dengan volume material yang besar, sehingga warga belum ada yang berusaha mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Seiring dengan tingginya curah hujan yang terjadi di Bulan April ini, membuat warga lebih waspada.
Tepat pada Sabtu(16/04/2016) malam hujan lebat mengguyur wilayah Ngebel, sehingga pada pagi harinya masyarakat menjumpai sumber air keruh dibawah retakan tersebut. Karena khawatir kemungkinan akan terjadi longsor, warga yang tinggal di bawah tanah retak tersebut akhirnya mengungsi di tempat family dan kerabat mereka yang dianggapnya lebih aman.
Dengan kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Bediyanto menyarankan kepada masyarakat yang berada di bawah tanah retak tersebut untuk lebih waspada.
“Kami menyarankan kepada warga yang berada di bawah tanah retak untuk lebih waspada, dan akan lebih baik jika mereka mengungsi ke tempat atau ke rumah kerabat yang lebih aman,”ucap Bediyanto.
Selain telah memberikan bantuan kepada para pengungsi, BPBD Kabupaten Ponorogo rencana akan mendampingi tim Mitigasi dari Bandung yang akan melakukan pengecekan di wilayah rekahan tanah tersebut. (wad/kanal-ponorogo)