Serangan Jantung, Sopir Angkot Meninggal di Mushola Terminal Seloaji

Korban saat diketahui telah meninggal di Mushola terminal Seloaji ( foto : kanalponorogo.com)
KANALPONOROGO.COM : Pedagang dan sejumlah pengunjung terminal Seloaji, Ponorogo dikejutkan dengan ditemukanya Sumawan(56) warga Jalan Ukel, Kelurahan Kertosari, Kecamatan, Babadan yang meninggal di Masjid Sirathal Mustakim, Selasa(10/05/2016).
Meninggalnya pria yang keseharian berprofesi sebagai sopir angkot ini pertama kali diketahui oleh Dimon(58) warga Dukuh Babadan, Desa Kasren, Kecamatan Pangkur, Ngawi.
Dari keterangan saksi, sebelumnya sekira pukul 12.30 WIB, korban membeli teh di warung milik Budi Sugiono (42) warga Desa Bringin, Kecamatan Kauman, Ponorogo dan mengeluh tidak enak badan, serta keluar keringat dingin bercucuran.
Usai meminum teh, korban mendatangi Dimon, minta dipijat. Selang beberapa lama setelah selesai dipijat korban muntah-muntah, kemudian pamit untuk mengambil uang dan memberikanya kepada Dimon.
Setelah itu korban kembali tiduran di masjid, dan tiba-tiba terlihat kejang-kejang. Melihat kondisi korban, Dimon kemudian berusaha mendekat dan mengecek yang ternyata korban sudah meninggal dunia. Yang selanjutnya memanggil warga sekitar, dan melaporkanya ke Polsek Babadan.
Setelah dilakukan visum luar oleh petugas Puskesmas dan identifikasi Polres Ponorogo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan diduga korban meninggal karena serangan jantung.
“Setelah dilakukan visum luar oleh petugas medis dari Puskesmas, diduga korban meninggal karena serangan jantung. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan,”ucap Kapolsek Babadan, AKP Nyoto.(wad/kanalponorogo.com)