KANALPONOROGO -Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo membawa as
kemudi kiri mobil operasional Kejari yang patah ke Laboratorium Forensik
(Labfor) Polda Jatim untuk dilakukan penelitian, Jumat (13/03/2015)
kemudi kiri mobil operasional Kejari yang patah ke Laboratorium Forensik
(Labfor) Polda Jatim untuk dilakukan penelitian, Jumat (13/03/2015)
Dikirimnya as kemudi yang patah tersebut untuk dilakukan
penelian yang mendalam di bagian metalurgi labfor Polda Jatim, untuk mengetahui
penyebabnya, karena memang patah sendiri, patah karena digergaji, atau situasi
kondisi yang ada.
penelian yang mendalam di bagian metalurgi labfor Polda Jatim, untuk mengetahui
penyebabnya, karena memang patah sendiri, patah karena digergaji, atau situasi
kondisi yang ada.
“As roda yang patah, sedang dikofirmasikan ke beberapa ahli dan
labfor. Itu karena tidak bisa berpendapat sendiri. Saat ini masih diteliti
lebih mendalam, apakah memang bagian itu bisa patah sendiri atau memang patah
karena digergaji atau karena situasi kondisi yang ada. Jawaban itu akan kita
dapatkan dari bagian metalurgi (Labfor) nantinya,” terang AKP Hasran, Jumat
(13/03/2015).
labfor. Itu karena tidak bisa berpendapat sendiri. Saat ini masih diteliti
lebih mendalam, apakah memang bagian itu bisa patah sendiri atau memang patah
karena digergaji atau karena situasi kondisi yang ada. Jawaban itu akan kita
dapatkan dari bagian metalurgi (Labfor) nantinya,” terang AKP Hasran, Jumat
(13/03/2015).
AKP Hasran menyatakan saat ini baru kerusakan as roda mobil
operasional ini yang dilaporkan pihak Kejari Ponorogo ke polisi.
operasional ini yang dilaporkan pihak Kejari Ponorogo ke polisi.
Selain memeriksakan as roda, polisi juga memintai keterangan
sejumlah saksi. Mulai dari staf keamanan sampai ke staf di seksi-seksi lain
yang sering mengoperasikan kendaraan tersebut. Pemeriksaan sendiri dilakukan
secara maraton sejak Kamis siang hingga Jumat dinihari.
sejumlah saksi. Mulai dari staf keamanan sampai ke staf di seksi-seksi lain
yang sering mengoperasikan kendaraan tersebut. Pemeriksaan sendiri dilakukan
secara maraton sejak Kamis siang hingga Jumat dinihari.
Perwira berdarah Sulawesi ini menyarankan agar semua staf di
Kejari Ponorogo meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan terkait adanya kejadian
ini. Terutama pengawasan terhadap tamu-tamu atau orang-orang yang keluar masuk
kantor kejaksaan.
Kejari Ponorogo meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan terkait adanya kejadian
ini. Terutama pengawasan terhadap tamu-tamu atau orang-orang yang keluar masuk
kantor kejaksaan.
“Harus dimaksimalkan pengawasannya. Baik di jam kantor maupun di
luar jam-jam kerja seperti malam hari. Pengamanan harus ditingkatkan untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau ada apa-apa, kejaksaan bisa
langsung koordinasi dengan kami,” ungkapnya.(K-2)
luar jam-jam kerja seperti malam hari. Pengamanan harus ditingkatkan untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau ada apa-apa, kejaksaan bisa
langsung koordinasi dengan kami,” ungkapnya.(K-2)