Home / Sosial

Minggu, 30 Juli 2017 - 12:06 WIB - Editor : redaksi

Warga Terdampak Waduk Bendo Tolak Pengaktifan Terowongan Air

KANALPONOROGO.COM, SAWOO: Rencana kontraktor yang akan mengaktifkan terowongan air waduk Bendo yang ada di Desa Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jatim mendapat reaksi dari warga terdampak.

Puluhan warga Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo menolak rencana pengaliran air di terowongan air waduk Bendo tersebut, pasalnya warga khawatir  bilamana musim hujan terjadi banjir dan menerjang tempat tinggal mereka.

Selain itu, sejumlah warga yang terdampak hingga saat ini belum direlokasi dan merasa belum menerima ganti rugi atas tanah mereka yang diterjang proyek terowongan tersebut.

“Jangan sampai terowongan ini dialiri dulu, sebelum warga terdampak direlokasi. Karena banjir yang terjadi kemarin, karena terowongan yang akan dialiri tidak mampu menampungnya. Apalagi kalau musim hujan tiba, warga semua pada ketakutan,”ucap Miran ketua Paguyuban warga terdampak.

Baca Juga :  Warga dan Tim SAR Gelar Doa Bersama dan Tabur Bunga di Lokasi Bencana Tanah Longsor Banaran

Senada diungkapkan Miran, warga terdampak lain Wiseno mengatakan, setiap musim hujan banyak material seperti batu, kayu ikut terhanyut dan menutupi terowongan, itu bisa berakibat banjir bandang.

“Jangan hanya mikir dead line saja dari PT. tapi juga harus dipikirkan nasib warga Bendo terdampak. Pikirkan dan selesaikan janji relokasi dan  ganti rugi baru silahkan dilanjutkan pembangunan proyeknya. Ini adalah hak kita untuk menerima relokasi dan ganti rugi,” terangnya.

Dirinya dan masyarakat lainnya sebenarnya setuju dan mendukung dengan proyek Pembangunan waduk Bendo itu, tapi mintanya ya janji akan direlokasi juga harus dipenuhi.

“Jika semua janji relokasi dan  ganti rugi sudah diberikan, kami tidak akan menghalangi kegiatan pembangunan waduk bendo itu,”ucapnya.

Baca Juga :  Antisipasi Kecelakaan Lalu Lintas, Polwan Polres Ponorogo lakukan Patroli

Sikap warga yang mengadakan audiensi dengan pihak PT  pembangunan waduk bendo tersebut mendapat tanggapan dari Mursyid Hidayat selaku pendamping dari warga terdampak tersebut.

Ia menyatakan sikap puluhan warga yang melakukan aksi tersebut dinilainya wajar, karena sampai sekarang belum ada kejelasan terkait relokasi dan ganti rugi yang dijanjikan.

“Jadi sampai sekarang belum ada kejelasan  kapan warga terdampak pembangunan Bendo ini direlokasi ketempat yang damai. Sementara ada mis komunikasi antara yang dibawah dengan warga Bendo. Dimana dalam pertemuan beberapa bulan yang lalu Bupati mengatakan, Juni 2017 ini sudah bisa pindah, tapi sampai sekarang lokasipun belum jelas, dan kapan mulai dibangun juga belum jelas karena lahan yang akan dipakai adalah lahan Perhutani,” tandasnya.(*)

Share :

Baca Juga

Mataraman

Srikandi Polsek Jenangan Antar Orang Terlantar

News

Terkait Kedung Banteng, Komisi D DPRD Konsultasi ke Kemensos

Sosial

Empat Anak Punk Terjaring Razia Polres Ponorogo

Sosial

Duka Keluarga Penghapal Al Quran

Budaya

Jadwal Festival Reyog Nasional XXII dan Grebeg Suro 2015 Ponorogo

Headline

Tiba di Polda Kalsel, Bantuan Kemanusiaan Polda Jatim dan Bhayangkari Jatim Langsung Didistribusikan ke Korban Banjir

Sosial

Polisi Rekomendasikan Pemindahan Bayi ke Panti Sosial

Nasional

Puncak Harlah Muslimat NU ke 70 Dihadiri Presiden Jokowi dan Pecahkan Rekor MURI