KANALPONOROGO.COM: Tanah amblas dan bergerak terjadi di RT 01/ RW 03, Dukuh Krajan, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo.
Adanya kejadian pergeseran tanah tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ngrayun, AKP Suroso.
Mendapati laporan tersebut, Kapolsek Ngrayun didampingi sejumlah anggota langsung melakukan pengecekan bersama Forpimka Ngrayun.
“Dari hasil pengecekan kami bersama Forpimka dan didampingi perangkat Desa Baosan Lor, lokasi tanah ambles (bergerak) terjadi di RT 01/ RW 03, Dukuh Krajan, Desa Baosan Lor,” ucap Kapolsek Ngrayun AKP Suroso.
Dari hasil pengecekan tersebut diketahui terjadi pergerakan tanah dengan radius kurang lebih 70 meter x 300 meter dengan pergeseran 30 centimeter.
“Ada 11 rumah yang terdampak di RT 01/ RW 03, Dukuh Krajan, Desa Baosan Lor,”ucap AKP Suroso.
Ke 11 rumah terdampak yang dihuni oleh 10 KK tersebut diantaranya: rumah milik Yaimin(47), Daimin(81), Tumarlan(44), Marni(57), Sumini(52), Paimun(59), Bakir(69) rumah rusak parah dan mengungsi, Kabin (60 ), Prapto(58), Kardi(62), Darkun(62).
Disebutkan Kapolsek, tanah mengalami pergeseran sejak musim hujan 2016,” pergeseran tanah setiap musim hujan berkisar antara 10 sampai dengan 15 cm. Pada pengecekan 8 Februari 2021 lalu diketahui pergeseran berkisar 7 sampai dengan 10 cm,”terang Kapolsek.
Jika curah hujan tinggi pergeseran tanah menjadi signifikan, sehingga kondisi warga yang bermukim tersebut di atas akan terancam keselamatanya, serta jalur Ngrayun-Pacitan yang menghubugkan Desa Mrayan, Binade , Baosan Kidul dan Gedangan terganggu.
“Kondisi warga yang berpotensi terdampak sampai dengan saat ini masih menempati rumah tinggalnya, karena pergeseran tanah tergolong lambat dan kemiringan tanah tidak begitu curam,”pungkas AKP Suroso.