KANALPONOROGO – Seorang
buruh migran, Siti Romlah(42) asal RT/RW 01/01, Dukuh Bangunsari, Desa
Sukosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Jatim tidak ada kabar selama tiga belas
tahun menjadi tenaga kerja di Saudi Arabia.
buruh migran, Siti Romlah(42) asal RT/RW 01/01, Dukuh Bangunsari, Desa
Sukosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Jatim tidak ada kabar selama tiga belas
tahun menjadi tenaga kerja di Saudi Arabia.
Wanita yang lahir dan
dibesarkan di kampung Pak Dhe Karwo, Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Madiun
ini, berangkat mengais rejeki di Saudi Arabia pada tahun 2001 silam melalui
perusahaan pengerah tenaga kerja(PJTKI) Amri Margatama dengan kontrak 3 tahun.
dibesarkan di kampung Pak Dhe Karwo, Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Madiun
ini, berangkat mengais rejeki di Saudi Arabia pada tahun 2001 silam melalui
perusahaan pengerah tenaga kerja(PJTKI) Amri Margatama dengan kontrak 3 tahun.
“Istri saya berangkat
ke Arab Saudi tahun 2013, melalui PT Amri Margatama, dan sampai sekarang belum
ada kabar,”ucap Yahdi, Suami Siti Romlah.
ke Arab Saudi tahun 2013, melalui PT Amri Margatama, dan sampai sekarang belum
ada kabar,”ucap Yahdi, Suami Siti Romlah.
Yahdi mengaku selama
13 tahun tersebut, ia hanya mendapat kabar dan komunikasi satu kali melalui
surat dengan alamat pengirim Al-Qosim, Al-Rass PO Box 733 Saudi Arabia dan
sekali melalui telephone. Bahkan dirinya sempat 3 kali mengirim surat, namun
tak satupun mendapat balasan dari istrinya.
13 tahun tersebut, ia hanya mendapat kabar dan komunikasi satu kali melalui
surat dengan alamat pengirim Al-Qosim, Al-Rass PO Box 733 Saudi Arabia dan
sekali melalui telephone. Bahkan dirinya sempat 3 kali mengirim surat, namun
tak satupun mendapat balasan dari istrinya.
“Sekali mas mendapat
kiriman surat dari istri saya, dan saya malah sempat 3 kali mengirim surat
namun tidak pernah mendapat balasan,”imbuh Yahdi, yang keseharianya hanya
bekerja sebagai buruh tani ini.
kiriman surat dari istri saya, dan saya malah sempat 3 kali mengirim surat
namun tidak pernah mendapat balasan,”imbuh Yahdi, yang keseharianya hanya
bekerja sebagai buruh tani ini.
Ayah dua anak ini
berharap segera mendapat kejelasan nasib istrinya, karena dua anaknya Yusuf
Romdhoni (19) dan Syaiful Huda yang duduk salah satu sekolah tingkat atas di
kota Madiun ini selalu menanyakan keberadaan ibunya. # arso
berharap segera mendapat kejelasan nasib istrinya, karena dua anaknya Yusuf
Romdhoni (19) dan Syaiful Huda yang duduk salah satu sekolah tingkat atas di
kota Madiun ini selalu menanyakan keberadaan ibunya. # arso