KANALPONOROGO- Tiga orang pemilik toko emas di pasar Banu, Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun yang menjadi korban perampokan beberapa waktu lalu, mengaku masih mengalami trauma phykis.
Ketiganya, Indarto (42), Sihmanto (43) dan fendy (43) hingga saat ini masih merasa tertekan atas kejadian tersebut.
Hal ini terlihat saat ketiganya dimintai keterangan sebagai saksi oleh unit II Satreskrim Polres Ponorogo, namun mereka menolak saat diminta oleh penyidik untuk mengenali salah satu tersangka atas nama Dukut yang ditahan di sel tahanan Polres Ponorogo.
Mereka mengaku belum siap. Salah satu korban Indarto(42) menyatakan sering memorinya teringat pada kejadian perampokan bersenjata api tersebut. Terutama jika mendengar letusan mirip senjata api sering merasa shock.
Indarto mengaku dua bulan paska kejadian itu ketakutannya sudah mulai mereda, namun setelah tertangkapnya dua pelaku ini harus mengingat lagi.
“Sebenarnya sudah ingatan kami sudah mulai mereda, dan kami sudah mulai bisa melupakan kejadian itu,”ucap Indarto.
Ketiga korban ini berharap pelaku perampokan ini mau bertobat dan tidak melakukan perampokan lagi.(k-1)