Pada tahun 2022 ini pemerintah lewat kemendikbudristek membuat keputusan tentang implementasi kurikulum merdeka (IKM) disemua jenjang pendidikan. Nampaknya keputusan itu berujung pro dan kontra dikalangan pelaku pendidikan khususnya di jenjang sekolah tak tercekuali jenjang SMK.
Masih belum pahamnya tentang kurikulum merdeka menjadi faktor utama yang menjadikan kegalauan para guru dan sekolah. sedangkan sosialissasi oleh pemerintah hanya dilakukan kepada sekolah-sekolah tertentu. Sosialisasi secara masal dilakukan secara daring via website kemendikbud.
Hal inilah yang membuat IKM tahun 2022 ini menjadi kendala. Kendala ini hampir merata diseluruh wilayah Indonesia termasuk kabupaten Madiun.
Berdasarkan permasalahan tersebut mahasiswa kelompok 1 prodamat tahun ajaran 2021-2022 Magister pendidikan guru vokasi (MPGV) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mencoba membantu guru di kabupaten Madiun dalam memahami kurikulum merdeka. Hal ini diperkuat dengan beberapa anggota kelompok 1 MPGV UAD yang sekolanya yaitu SMK Muhamamdiyah 3 Dolopo sudah menerapkan kurikulum merdeka sejak tahun 2021. Sehingga bisa membagikan pengalamannya seputar IKM.
Pada tanggal 18-19 Mei 2022 lalu mahasiswa kelompok 1 prodamat MPGV UAD berhasil melaksanakan workshop implementasi kurikulum merdeka kepada guru SMK swasta yang ada di kabupaten Madiun.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut dibuka langsung oleh dosen pembimbing kelompok satu yang juga sekaligus kaprodi MPGV Dr. Tri Kuat M.Pd. secara daring. Dalam sambutannya Tri Kuat menyampaikan selamat kepada kelompok satu atas terselenggaranya kegiatan prodamat ini.
Lebih lanjut ia berpesan kepada mahasiswa untuk maksimal dalam kegiatan prodamat sehingga hasilnya bisa berdampak positif bagi peserta yang notabennya adalah guru yang akan mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Kegiatan prodamat itupun berlangsung sangat baik. hal ini terbukti dengan hasil evaluasi kegiatan yang menunjukkan tren positif dari peserta. Sejumlah 40 peserta hadir dalam workshop tersebut dan mampu membuat alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang merupakan target dari kegiatan tersebut. Salah satu pemeteri dalam kegiatan tersebut yaitu Sulthan Abdul Hakim menyatakan kepuasannya terhadap hasil workshop karena apa yang disampaikannya ternyata sagat berkenan bagi peserta.
“Saya sangat senang, jauh melebihi ekspektasi saya. Peserta sangat antusias saat workshop, banyak pertanyaan, banyak diskusi, dan hasil atur tujuan pembelajaran serta modul ajarnya luar biasa,” jelas mahasiswa MPGV yang juga guru Bahasa Indonesia itu.
Workshop yang digagas kelompok 1 MPGV UAD ini tentu menjadi menyemangat bagi insan pendidik khususnya di kabupaten Madiun dalam implementasi kurikulum merdeka.