KANALPONOROGO : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK swasta Kabupaten Madiun menggelar workshop implementasi kurikulum merdeka. Acara tersebut digelar di aula Kampus 2 SMK Muhammadiyah 3 Dolopo (SMK M ‘Tri’) Jl. Punden, Desa Candi Mulyo, Kecamatan Dolopo pada, (17-19/05).
Bambang Hariyadi, S.T,S.Kom Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Dolopo sekaligus ketua MKKS menyatakan, workshop ini muncul atas dasar Program Kerja dan keresahan guru SMK swasta di Kabupaten Madiun tentang implementasi kurikulum merdeka.
“Pada saat rapat MKKS swasta, banyak guru di sekolah yang masih belum paham tentang kurikulum merdeka dan masih bingung bagaimana implementasinya,” terang Bambang.
Bambang menambahkan, SMK Muhammadiyah 3 Dolopo ditunjuk untuk menjadi fasilitator dalam workshop IKM tersebut. Karena sekolah ini sudah terlebih dahulu menerapkan kurikulum merdeka karena sekolah ini menjadi SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021 yang lalu. Dan yang ditunjuk untuk menjadi pemateri adalah Sulthan Abdul Hakim yang juga menjabat waka kurikulum di SMK Muhammadiyah 3 Dolopo. Selain itu ada Heti Puja Asih dan Endang Sri Wahyuningsih.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dibuka langsung oleh kepala cabang dinas Provinsi Jawa timur wilayah Madiun-Ngawi Supardi, SH., M.Pd.
“Selamat MKKS SMK swasta atas terselenggaranya kegiatan workshop IKM ini”, ucap Supardi.
Lebih lanjut, Supardi menekankan kepada guru dan sekolah bahwa Jawa timur mewajibkan semua sekolah untuk menerapkan kurikulum merdeka. Maka ia berpesan kepada pemateri dan peserta agar maksimal mengikuti kegiatan ini. Sehingga hasilnya bisa berdampak positif bagi peserta yang notabenenya adalah guru yang akan mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Kegiatan workshop IKM itu pun berlangsung sangat baik. Hal ini terbukti dengan hasil evaluasi kegiatan yang menunjukkan tren positif dari peserta. Sejumlah 35 peserta hadir dalam workshop tersebut dan mampu menganalisis Capaian Pembelajaran, membuat alur tujuan pembelajaran, dan modul ajar yang merupakan target dari kegiatan tersebut.
Salah satu pemeteri dalam kegiatan tersebut, Sulthan Abdul Hakim menyatakan kepuasannya terhadap hasil workshop karena apa yang disampaikannya ternyata sagat berkenan bagi peserta.
“Saya sangat senang, jauh melebihi ekspektasi saya. Peserta sangat antusias saat workshop, banyak pertanyaan, banyak diskusi, dan hasil atur tujuan pembelajaran serta modul ajarnya luar biasa,” jelasnya.