Home / News

Jumat, 6 Maret 2015 - 20:36 WIB

Sambangi Petani Ponorogo, Jokowi Janjikan Kenaikan HPP Gabah

KANALPONOROGO
– Kedatangan  Presiden  Joko Widodo 
di Ponorogo untuk melakukan panen raya 
padi di Desa Karanggebang,  Kecamatan
Jetis, Ponorogo  didampingi menteri
pertanian  Amran  Sulaiman, Jumat(06/03/2015) menyebut bahwa
Jawa Timur adalah sebagai penyangga beras terbesar secara nasional.
Menteri
pertanian, Amran menyampaikan untuk mencapai swasembada pangan, kementrian
pertanian  menggandeng sejumlah pihak, di
antarannya TNI, perguruan tinggi dan pihak – pihak lainnya.
“Kita
perjuangkan ini untuk memperbaiki infrastruktur pertanian, pupuk, benih, dan
alat pertanian,”ucapnya.
Dengan
gerakan tersebut  ada peningkatan produktivitas
padi hingga 30 %.  Terpenting ada
kenaikan yang signifikan untuk produksi padi. Dimana Jawa timur merupakan  penyangga beras atau pangan terbesar seluruh
Indonesia.
Data
dari Kementrian Pertanian RI untuk Jawa 
adalah 51,61 %  penyangga beras
atau pangan  nasional. Rinciannya  Jawa Timur 
12,4 %, disusul Jawa Barat 11,5% dan Jawa Tengah 9,6 %.
Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman yang turut hadir di lokasi panen raya
menyatakan, kedatangan presiden ke Ponorogo adalah pembuktian adanya kenaikan
hasil pertanian atas upaya peningkatan produksi pertanian. Di antaranya dengan
pembagian traktor, pemotongan jalur distribusi pupuk, dan perbaikan irigasi.
“Tiga bulan lalu itu kita mulai di seluruh Indonesia. Sekarang mulai kita
lihat hasilnya. Kami mencatat di berbagai daerah terjadi kenaikan panen hingga
30% di daerah-daerah tertentu. Memang tidak semuanya, tapi kita lihat ada
kenaikan sigifikan, tinggal terus dilanjutkan sampai tercapai swasembada
pangan,” ujar Amran.
Pada tiga bulan ini, diperkirakan, akan ada panen padi sebesar 3,5 juta ton
di Jawa Timur pada satu musim panen kali ini. Yaitu dari sekitar 527 ribu
hektare lahan sawah yang ada.
Amran menambahkan, selain berbagai langkah tersebut, saat ini pihaknya juga
menggandeng pihak-pihak untuk bisa terlibat dalam upaya swasembada pangan ini.
Mulai dari TNI, para dosen, profesor dan 8 ribuan mahasiswa, 39 ribu anggota
KTNA dan unsur-unsur kemasyarakatan yang lain. “Itu totalitas kita,” ujarnya.
Sementara Presiden Jokowi usai menggelar dialog dengan para petani
Ponorogo, mengatakan, selain menjanjikan menjanjikan segara akan menaikan HPP
gabah, juga akan segera melakukan perbaikan irigasi.
Dikatakannya, saat ini terdapat 1,5 juta hektare sawah yang irigasinya
rusak. Hal ini tentu menghambat produksi pangan. “Tapi sekarang ini 30%-nya
sudah diperbaiki, tinggal 70%. Dananya sudah ada, maka petani harus semangat
berproduksi, semangat memelihara. Kalau sudah panen dan produksi meningkat maka
tidak perlu ada impor beras, swasembada pangan,” katanya.
Persoalan lain yang juga dijanjikan Presiden Jokowi adalah penutupan kran
impor pangan. Menurutnya, hal ini harus didorong oleh produksi pangan yang
tinggi. Caranya, kata Presiden Jokowi, adalah peningkatan efisiensi dalam
proses produksi. Di antaranya dengan penggunakan alat mesin pertanian
(alsintan).
Misalnya dengan penggunaan traktor tangan, alat penananam padi sampai alat
pemanen padi. Dengan alsintan yang ada, maka ongkos produksi bisa ditekan namun
hasilnya bisa lebih optimal dan terjadi peningkatan. Angka susut saat proses
panen bisa turun ke angka sekitar 8% dari angka susut saat ini yagn rata-rata
di atas 10%.
Saat berada di persawahan tersebut, Presiden Jokowi sempat mencoba alat
penanam padi rice tranplanter dan alat pemanen padi combined
harvester
. Kedua alat ini diyakini bisa meningkatkan efisiensi dalam
bertani.
Presiden Jokowi juga membagikan sebanyak 3.000 buah traktor tangan dan
pompa air kepada petani di Ponorogo. Traktor ini menjadi bagian dari 41 ribu
traktor tangan yang dibagikan ke seluruh petani di Indonesia.

Usai dari Kecamatan Jetis, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan
kunjungan kerjanya dengan melakukan panen jagung dan menanam kedelai di Desa
Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Kunjungan dilanjutkan dengan meninjau
pabrik alsintan di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dan menungunjungi PT INKA
di Kota Madiun.(K-1)
Baca Juga :  Jebolnya Karet Pelimpah Dam Sungkur, Petani Harus Berjuang Sendiri

Share :

Baca Juga

News

Paska Kebakaran Hutan Ngilo-Ilo, Warga Kesulitan Air Bersih dan Pemadaman Listrik

Militer

Kelapa Muda Wujud Terima Kasih Janu Kepada Bati Bakti TNI Kodim 0802

Pendidikan

LaNyalla Minta Prestasi Siswa SMAMITA Sidoarjo Peraih Emas WYIIA Dikembangkan

Nasional

Mendagri Harap Kepala Daerah Segera Tindak Lanjuti Instruksi Mendagri tentang PPKM

Peristiwa

Api Hanguskan Warung Kopi di Jalan Ahmad Dahlan

Nasional

KF Diduga Sebagai Ahli Perakit Bom

News

Pemkab Ancam Tak Cairkan Anggaran Panwaskab

News

Mobil Rombongan Pengadilan Negeri Ngawi Tabrakan di Ponorogo