Home / Mataraman / News

Kamis, 8 Agustus 2019 - 20:53 WIB - Editor : redaksi

Talk Show di Radio Duta Nusantara FM 92, 1 Ponorogo.

KANALPONOROGO.COM, Kasi humas dan kanit Binmas Polsek Ngrayun Talk Show di Radio Duta Nusantara FM 92,1 Ponorogo, dengan tema Pencegahan berkembangannya paham Radikalisme/ Terorisme dan pencegahan kebakaran Kahutla Kamis, 08/08/2019.

Kasi humas polsek Ngrayun aiptu Supriyono, mengatakan bahwa munculnya paham dan gagasan Radikalisme dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya pemahaman yang keliru, kemiskinan, ketidak adilan , dendam politik dan kesenjangan sosial, serta lapangan pekerjaan untuk itu kami selaku petugas polri melakukan pencegahan dengan pendekatan terhadap Toga, Tomas, Toda dan Topol serta warga masyarakat Ngrayun,” ujar kasi humasUpaya penanganan Radikalisme dan Terorisme , Polsek Ngrayun melakukan Pemetaan terhadap kelompok yang cenderung berpaham radikalisme, meningkatkan deteksi dini, meningkatkan koordinasi dengan Koramil dan intansi terkait, membangun /menjalin dan memelihara kemitraan dgn Toga, Toda Todik, serta Pok Masyarakat lainya ,”Jelasnya.”

Baca Juga :  Cari Kayu Bakar Nenek Supatmi Ditemukan Meninggal Dipersawahan

Sedangkan pencegahan terhadap adanya kebakaran kahutla, Polsek Ngrayun melakukan upaya sosialisasi kepada penyadap getah, penggarap lahan perhutani dan memasang banner himbauan kamtibmas kepada masyarakat dan pelaku usaha di tempat2 tertentu, tandasnya

Baca Juga :  Tilep Dana Desa, Mantan Kades Plosojenar Dipenjara

( priy65.)

Share :

Baca Juga

Mataraman

Sillaturrahmi Kapolsek Jetis Ajak Tokoh Agama Tangkal Radikalisme dan Terorisme 

Mataraman

Kapolsek Sukorejo Silaturahmi Dengan Tokoh Pemuda Sukorejo

News

Diusung Jadi Cawabup, Agus Widodo Lepas Jabatan Ketua Fraksi

Peristiwa

Kebakaran Melanda Hutan Rakyat Nglarangan Kauman

Mataraman

Puluhan Motor Terjaring Dalam Operasi Balap Liar

Mataraman

Patroli Sambang Dialogis Kapolsek Ngebel

Peristiwa

Aliansi Konsumen Listrik Datangi APJ dan Mapolres Ponorogo

Hukrim

Dugaan Penggelapan Ranmor, Penyidik Menunggu Hasil dari Samsat