KANALPONOROGO – Jalur Ponorogo-Pacitan di KM 8 dari perbatasan kedua wilayah putus total sejak Selasa (21/4/2015) malam kemarin. Ratusan kubik material longsor berupa batu dan tanah serta batang-batang pohon memenuhi jalan sepanjang lebih dari 100 meter.
Jalur utama kedua kabupaten yang berada masuk wilayah Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, tak bisa lagi dilewati kendaraan. Longsor berasal dari rontoknya tebing setinggi 60 meter di tepi jalur utama Pacitan-Ponorogo longsor setelah
diguyur hujan deras selama beberapa jam sejak Selasa pagi. Longsoran menimpa
dua buah mobil yang melintas.
diguyur hujan deras selama beberapa jam sejak Selasa pagi. Longsoran menimpa
dua buah mobil yang melintas.
Arus lalu lintas akhirnya melalui areal
pertambangan sekitar 20 meter sebelah timur jalur yang putus. Polisi pun
memberlakukan buka tutup arus karena jalur darurat lebarnya hanya sekitar empat
meter dan kondisinya licin.
pertambangan sekitar 20 meter sebelah timur jalur yang putus. Polisi pun
memberlakukan buka tutup arus karena jalur darurat lebarnya hanya sekitar empat
meter dan kondisinya licin.
Sumarno,
warga setempat menyatakan, longsor mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB Selasa petang. Namun material yang jatuh dari tebing di barat jalan hanya sekitar
tiga kubik. Namun hujan deras yang turun sejak siang hingga malam hari membuat
tebing dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat itu longsor.
warga setempat menyatakan, longsor mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB Selasa petang. Namun material yang jatuh dari tebing di barat jalan hanya sekitar
tiga kubik. Namun hujan deras yang turun sejak siang hingga malam hari membuat
tebing dengan sudut kemiringan lebih dari 60 derajat itu longsor.
“Longsor
mulai semakin sering terjadi mulai sekitar pukul 10 malam. Saya dan teman yang
piket jaga di depan tambang sini (timur jalan) sempat ketakutan tapi tidak bisa
pergi karena kondisi gelap,” ungkap Sumarno, kemarin.
mulai semakin sering terjadi mulai sekitar pukul 10 malam. Saya dan teman yang
piket jaga di depan tambang sini (timur jalan) sempat ketakutan tapi tidak bisa
pergi karena kondisi gelap,” ungkap Sumarno, kemarin.
Sekitar
pukul 11 malam, lanjut Sumarno, guguran paling besar terjadi. Suara gemeratak
dan gemuruh bergantian. Saat itulah ada dua dua mobil yang melintas di dekat
tebing. Yaitu sebuah mobil Toyota Avanza warna silver BG 1791 IO dari arah
Ponorogo dan sebuah mobil pikap Granmax warna biru tua dari arah Pacitan.
pukul 11 malam, lanjut Sumarno, guguran paling besar terjadi. Suara gemeratak
dan gemuruh bergantian. Saat itulah ada dua dua mobil yang melintas di dekat
tebing. Yaitu sebuah mobil Toyota Avanza warna silver BG 1791 IO dari arah
Ponorogo dan sebuah mobil pikap Granmax warna biru tua dari arah Pacitan.
“Belum
sempat berpapasan, keduanya tertimpa material longsor. Untungnya kedua sopir selamat,” ujarnya. (K2)
sempat berpapasan, keduanya tertimpa material longsor. Untungnya kedua sopir selamat,” ujarnya. (K2)