KANALPONOROGO- Setelah selesai memeriksa nomor rangka dan nomor mesin kendaraan yang ditemukannya di empat gudang milik Janken, Penyidik Polres ponorogo secara marathon masih melakukan pencocokan dokumen kendaraan yang saat ini menjadi barang bukti dugaan penggelapan.
Untuk itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Hasran berpesan kepada masyarakat agar mempercayakan kepada polisi, selain masih dalam proses pencocokan dokumen, ia menjamin bahwa semua barang bukti tidak akan berpindah tangan, karena semua dalam pengawasan ketat polisi.
Tidak dipungkirinya, saat ini banyak beredar pesan singkat yang menyebutkan nomor polisi dengan menyertakan nomor rangka dan nomor mesin sejumlah mobil yang dinyatakan sebagai temuan Satreskrim Polres Ponorogo.
Bahkan dalam pesan tersebut juga menyertakan foto seperti lokasi temuan ratusan kendaraan dilengkapi kalimat yang menghimbau warga melakukan pengecekan ke lokasi.
“Noka dan nosin belum pernah kami rilis, itu sumbernya bukan dari kami. Warga Harus berhati-hati menanggapi pesan di medsos itu. Tunggu saja pengembangan penanganan kasus tersebut dari kami,” ungkap AKP Hasran.
Ia menyatakan, warga harus yakin ke-314 kendaraan yang telah diamankan dan disita kondisinya aman. Ia telah memasang garis polisi di sekitar lokasi temuan.
Polisi juga melarang pihak manapun untuk mengambil barang-barang bukti tersebut sebelum kasus ini selesai penanganannya.
“Kendaraan tersebut dalam penguasaan kami sehingga siapapun tidak boleh memindahkannya,” ujarnya.
Sejumlah warga memang terlihat mendatangi kantor Satreskrim Polres Ponorogo beberapa hari terakhir. Mereka mengaku mencoba mengecek kendaraan yang ada dalam pesan singkat yang mereka terima.
Seperti diakui Sugiharto, seorang PNS warga Magetan yang datang untuk mencari tahu kebenaran informasi yang beredar.
“Saya dapat pesan dari teman di Jakarta, katanya mobilnya ada dalam foto yang beredar di medsos. Kendaraan itu keluaran 2014. Saya ke sini (Mapolres Ponorogo) untuk mengecek mobil dalam foto itu milik teman saya atau bukan. Tapi saya masih diminta menunggu,” ujar Sugiharto.(wad/kanalponorogo)
