KANALPONOROGO-Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Madiun yang rencananya akan dipulangkan dalam beberapa hari mendatang akan mendapatkan sambutan positif dari kalangan keluarga, kerabat hingga masyarakat.
Bahkan, masyarakat sekitar juga berjanji tidak melakukan tindakan anarkis dan siap menerima kedatangan mereka dengan penuh kedamaian, kesejukan dan kekeluargaan.
Warga tidak menganggap sebagai orang patut dibuang, justru warga anggap sebagai warga usai bepergian jauh.
Demikian disampaikan Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi Wahyono, usai rapat koordinasi (Rakor) Satuan Tugas Kontra Radikal, Deradikalisasi dan Anti Premanisme di Gedung Keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Kamis (21/1).
“Sesuai keterangan disampaikan para kepala desa (kades) dan kepala dusun (kasun), menerima masukan dari keluarga hingga masyarakat setempat bisa menerima kepulangan para mantan anggota Gafatar,” jelasnya.
Atas kondisi kondusif itu, tambahnya, Pemkab Madiun berserta jajaran terkait dari Polres Madiun, Kodim 0803 Madiun, Kemenag, MUI dan lainnya, akan melakukan persiapan menyambut kedatangan mantan anggota Gafatar itu.
“Kami juga jalin kerjasama dengan jajaran Pemprov Jatim, direncanakan lakukan penyambutan di Pelabuhan Tanjung Mas nanti. Sesuai hasil Rakor dengan jajaran terkait tadi, tinggal menambahi sekiranya belum dilakukan,” ujarnya.
Ia menyatakan data dimiliki jumlah anggota Gafatar terdaftar berjumlah 40-50 orang, terbanyak dari Kabupaten Madiun, Ponorogo, Ngawi, Pacitan dan Kota Madiun.
Dari jumlah sebanyak itu, dari Kabupaten Madiun mencapai 20-25 orang asal Kecamatan Mejayan, Wungu dan Gemarang. Keberadaan mereka yang akan dipulangkan sudah terdata.
“Rencana mereka akan dipulangkan dari Madiun sebanyak 25 orang, setelah dilakukan pengecekan 24 orang asal Kabupaten Madiun dan satu orang asal Kota Madiun,” jelasnya lagi.(wad/kanalponorogo)