KANALPONOROGO.COM: Sekjend Kementrian Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI, Anwar Sanusi menutup liga paralayang seri II Jatim yang digelar di Gunung Gede, Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jatim, Minggu(04/08/2019).
Event olah raga yang merupakan pemanfaatan hasil pelaksanakan program PIID-PEL (Pilot Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal) ini diselenggarakan Pemdes Tatung bekerjasama dengan Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI), Pemkab Ponorogo dan Pengelola Taman Wisata Paralayang Desa Tatung dan diikuti 58 atlit yang berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur juga atlit lokal dari Desa Tatung.“Liga Paralayang Jatim II di Desa Tatung ini merupakan aset daerah yang perlu dikembangkan. Kementrian Desa Tertinggal RI akan mendukung penuh untuk mengembangkan olah raga Paralayang tingkat Nasional,”ucap Anwar Sanusi dalam sambutanya.
Ditambahkanya, Kementrian Desa Tertinggal RI akan membantu desa yang mempunyai kemampuan untuk kemajuan Desanya, seperti Desa Tatung dengan Paralayang dan Buah bengkoangnya.
Anwar berharap, dengan event rutin ini ke depanya mampu mencetak atlit-atlit paralayang daerah sehingga akan muncul atlit paralayang daerah yang mampu berprestasi di tingkat nasional hingga Internasional.
Sementara itu, dalam sambutanya, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni menyampaikan,” Desa Tatung bisa lebih fokus dengan olah raga paralayang dan buah bengkuang, serta Gunung Gede. Saya yakin ini nanti akan membawa kemajuan untuk masyarakat Desa Tatung,”ucapnya.
Meski atlit paralayang lokal dari Desa Tatung belum ada yang berhasil menorehkan prestasi dalam event ini, Bupati Ipong bangga karena Gunung Gede yang ada di Desa Tatung ini memiliki keindahan no 2 seluruh dunia untuk olah raga Paralayang. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan terus berupaya membantu agar tempat wisata Gunung Gede ini bisa bisa lebih maju dan ramai dikunjungi wisatawan dan atlit paralayang baik yang berasal dari lokal Ponorogo maupun luar kota.ars