KANALPONOROGO-Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) kelas IIB Ponorogo tak mau ketinggalan untuk ikut merayakan pergantian tahun baru dengan mengadakan pertunjukan kesenian reog dan khasidahan yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di didalam komplek Lapas, Sabtu (02/12).
“Selain penampilan reyog, acara ini diawali dulu dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad,”ucap Kalapas kelas IIB Ponorogo Hendro Susilo Nugroho kepada kanalponorogo.
Ada beberapa item tampilan yang kesemuanya melibatkan para warga binaan, yaitu tampilan paduan suara, khasidah dan kesenian reyog.
“Digelarnya acara ini adalah untuk memberikan binaan dan sekaligus untuk mengembalikan psikologys mereka, supaya nantinya setelah pulang tidak canggung lagi untuk kembali ke lingkungan mereka,”terang Hendro Susilo.

Dijelaskanya, dengan dipilihnya kesenian reyog untuk ditampilkan dalam acara ini, selain untuk mempotensikan kemampuan para narapidana juga untuk nguri-nguri kesenian asli Ponorogo.
“Hanya berlatih selama dua minggu, dan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan nguri-nguri kesenian asli Ponorogo yaitu reyog. Minimal apa yang ada didalam rutan dan berada dalam tembok, mereka tetap bisa mengembangkan kesenian,”terangnya.
Disebutkanya, dalam acara yang bertema “sederhanakan dalam sikap, kayakan dalam berkarya” tersebut melibatkan sekitar 48 warga binaan.
Sementara itu salah satu warga binaan lapas, Lilik Puspitasari yang memainkan tari jathil dalam group reyog yang tampil mengaku cukup menghibur, walaupun diawalnya malu ama teman-teman didalam lapas. Dia juga mengaku dengan kegiatan ini sangat mebantu secara psikologys, dimana menurutnya sudah tidak terasa jika berada dalam tembok penjara dan terpisahkan dengan masyarakat luar.
“Awalnya malu ama teman-teman, tapi ya enjoy ajalah untuk menghibur diri dan teman-teman , ikut senang bisa terhibur dan tidak terasa bila berada didalam penjara,”ucap Lilik Puspitasari salah satu warga binaan yang masuk ke lapas karena tersandung kasus 363.(wad/kanalponorogo).
