Home / Mataraman

Selasa, 9 Juli 2019 - 06:13 WIB - Editor : redaksi

Indonesia Berkah II Usaha Merawat dan Menjaga NKRI

KANALPONOROGO.COM: Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil dan Majelis Hasbunallah Indonesia menyelenggarakan acara Indonesia Berkah ke dua pada Sabtu (6/7/2019).

Acara meliputi khitanan masal yang diikuti 100 pendaftar dari berbagai desa/kelurahan se-Karesidenan Madiun dan pengajian kebangsaan.

Kegiatan bekerjasama dengan Pplres Ponorogo, Kodim 0802, Ponorogo, rumah sakit Muslimat Ponurogo, LPM Akafarma Sunan Giri, PT Ahsanta Tour & Travel, Omega Jaya Optik & Jam, Koperasi La-Tansa, Aulia Jaya Cookies & Bakery dan RM Depot Pribadi II (Kulon).

Pelaksanaan khitan yang berlangsung di Rumah Sakit Muslimat itu dimulai pada sekitar pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Pada malam hari mulai 19.30-23.30 WIB diselenggarakan Pengajian Kebangsaan, Silaturrahim Tokoh Agama, Budaya dan Seni dihadiri langsung oleh Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, S.IK, M.Hum., Komandan Kodim 0802 Letnan Kolonel Inf. Made Agusto, utusan Komandan Lanud Iswahyudi Rahmat, perwakilan Kapolda Jatim, para Kiai dan Gus se-Karesidenan Madiun, tokoh-tokoh lintas Agama Hindu, Budha, Katolik, Protestan, dan Aliran Kepercayaan, para rektor dan pimpinan perguruan tinggi se-Ponorogo, ribuan masyarakat dari Madura, Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, Malang, Jombang, Nganjuk, Mojokerto, Solo, Semarang, hingga Cirebon, Bandung Jawa-Barat.

Acara pengajian kebangsaan diawali dengan kesenian hadrah Nusantara dilanjutkan drama kolosal perjuangan membela kemerdekaan Indonesia, resolusi jihad Hadlratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang menjadi pemicu pembelaan perjuangan rakyat di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari pPahlawan 10 November, hingga pengorbanan anak bangsa mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan komunis. Digambarkan dalam drama kolosal ini hilangnya harta benda, air mata dan darah yang kemudian dipuncak dengan ditandunya korban meninggal karena perang pembela kemerdekaan ke atas panggung diiringi lagu Gugur Bunga yang diciptakan Ismail Marzuki. Air mata para undangan dan mayarakat tak terbendung menyaksikan gambaran pengorbanan para pahlawan.

Banyak tokoh dan undangan yang hadir merasa kagum dan haru, pasalnya di event pengajian dinyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathon yang sangat meng-Indonesia.

Sambutan Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil K Sunartip Fadlan., SHI., Msy,”kami ucapkan terimaksih kepada segenap pihak yang telah membantu lahir batin atas terselenggaranya acara Indonesia Berkah II,”ucapnya.

Selanjutnya pengasuh pesantren menyampaikan bahwa bangsa Indonesia harus bersyukur dengan kemerdekaan yang dimiliki, semua pihak yang merasa dilahirbesarkan di Indonesia berkewajiban menjunjung tinggi martabat dan derajat bangsa dan negara Indonesia, sebab semua itu bagian dari wujud aplikasi keimanan seorang umat beragama. Maka Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil dan Majelis Hasbunallah Indonesia selalu merangkul siapapun yang bersedia membela, memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan berbagai kemuliaan dengan cara yang dibenarkan agama dan negara apapun bentuknya.

Baca Juga :  Kapolres Membuka kejuaraan Drum Band (D,CBR Open Turnament Series)

Pada kesempatan ini, pengasuh Majelis Hasbunallah Indonesia ini juga menekankan bahwa tidak boleh menegur pemimpin dengan cara yang tidak dibenarkan agama. Semestinya bangsa Indonesia khususnya umat Islam belajar dari ritual shalat yang mencontohkan teguran makmum shalat kepada imam yang salah dalam gerakan atau rukun shalat adalah dengan keikhlasan, ucapan mulia, cara benar dan tetap berusaha dalam barisan jamaah.

Dalam sambutanya, Kapolres Ponorogo AKBP H. Radiant., SIK., Mhum mengucapkan,”terimaksih kepada Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil, segenap panitia dan masyarakat yang telah menyelenggarakan acara Indonesia Berkah II. Indonesia butuh kerukunan seperti ini dimana-mana. Kerukunan antar umat beragama adalah modal dasar terwujudnya ketentraman bangsa dan negara. Investor akan percaya dan berkenan menanamkan investasinya guna wujudkan kesejahteraan ekonomi jika keamanan dan ketentraman terwujud. Polri sangat berterimaksih atas usaha dan ikhtiar Pak Kiai (Sunartip Fadlan) dalam merangkul semua pihak dan unsur untuk kegiatan sangat mulia ini,”ucapnya.

Seperti halnya Kapolres Ponorogo, Komandan Kodim 0802/ Ponorogo LetKol. Inf. Made Sandi Agusto juga menyampaikan ucapan terimaksih kepada Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil yang merawat kebinekaan dengan cara yang sangat baik.

“Ini sangat dibutuhkan Indonesia saat ini, bahwa tanpa persatuan dan kesatuan semua unsur dari TNI/POLRI, pemerintah hingga rakyat tidak mungkin bisa mengisi kemerdekaan dengan baik. Beliau mengingatkan masyarakat untuk selalu rukun, agar keamanan terjaga, juga selalu taat hukum. Secara khusus Komandan Kodim meminta masyarakat memahami pelarangan penerbangan balon udara agar dikontrol ketinggiannya, sebab sangat mungkin membahayakan keselamatan penerbangan, baik penerbangan sipil maupun militer,”tutur Komandan Kodim 0802/Ponorogo.

Selain itu, tokoh agama Budha Bintang Asiana, dalam sambutanya menyampaikan, mendoakan kemajuan Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil dan keteguhan pengasuh merawat kebhinekaan.

“Kami merasa sangat bersyukur, terharu diundang dan dirangkul oleh elemen Islam, terlebih ini adalah pesantren. Kami hampir tidak percaya bahwa kelapangan dada, kepedulian, simpati dan empati pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil seluas ini, hingga berkenan menghadirkan dan mengajak seluruh pemuka lintas agama,”kata Bintang Asiana.

Yosep Sukarni., SPd sebagai tokoh Protestan menyampaikan ucapan terimaksih sudah dirawuhi Kiai Sunartip Fadlan ke kediamannya.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas memberikan penyuluhan Posyandu Lansia di Desa Manuk Kecamatan Siman

“Usaha serius Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil dalam merawat kebhinekaan didukung penuh oleh umat Protestan khususnya Ponorogo. Umat Protestan berbahagia dan bersyukur bisa Silaturrahim secara dekat, akrab penuh kekeluargaan dengan seluruh umat beragama dan mendoakan agar acara seperti ini semestinya benar-benar mendapat dukungan lahir batin dari semua elemen,”tutur Yosep Sukarni.

Sambutan Tokoh agama Katolik Pendeta Sumihar Panjaitan., SPd,”dalam ajaran Kristus selalu ditekankan cinta kasih, toleransi dan kesetaraan. Ternyata ini sama dengan apa yang diperjuangkan umat Islam khususnya Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil. Umat Kristiani sangat berterimaksih diajak bersama dalam acara merawat kebersamaan dan cinta kasih sesama seperti ini,”terang Sumihar.

Sementara perwakilan dari Kaolda Jatim menyampaikan,”Bapak Kapolda Jawa Timur beserta jajaran sangat mengapresiasi usaha dan perjuangan Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil bersama tokoh agama dan masyarakat dalam membangun kesamaan. Pasca Pilpres dan berbagai pemilu yang sangat mungkin terjadi polarisasi dan perbedaan bisa cair dan menyatu kembali dalam kegiatan kegiatan seperti ini. Pengajian Kebangsaan dan Silaturrahim seperti ini benar-benar membantu bangsa dan negara menyatukan apapun perbedaan yang ada,”ucapnya.

Utusan Komandan Lanud Iswahjudi, Rahmat menyampaikan pesan, Komandan Lanud Iswahjudi meminta Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Mutawakkil untuk selalu meneruskan usaha dan upaya mempersatukan masyarakat, pemerintah, TNI dan POLRI seperti ini. Beliau juga memohon maaf jika berbagai latih terbang dan usaha menjaga teritorial udara Indonesia dari Lanud Iswahyudi yang diselenggarakan di langit Ponorogo dan sekitarnya membuat kekurangnyamanan segenap pihak.

Dalam ceramah kebangsaan, KH Muhammad Abdul Ghufron Al-Banteny (Pengasuh PP Uniq Nusantara) menekankan bahwa menjaga NKRI, kedaulatannya dan pembangunan lahir batin adalah mutlak wajib dilakukan oleh segenap masyarakat Indonesia, rakyat hingga pejabat.

Keturunan Raja Siliwangi yang juga cicit Al-Imam An-Nawawi Al-Banteny ini benar-benar memiliki kepedulian luar biasa atas perjalanan sejarah, perjuangan serta pembangunan Indonesia.

Hal ini tergambar dari statementnya, bahwa beberapa saat sebelum di Ponorogo KH Muhammad Abdul Ghufron Al-Bantany bertemu dengan Panglima TNI untuk menyampaikan undangan sekaligus wawasan kebangsaan yang harus dimiliki oleh siapapun bangsa Indonesia.

“Sebagai tekanan perjuangan anak bangsa, saya minta agar semua pihak menghargai perbedaan, baik suku, ras maupun agama. Sebab itu modal dasar konsensus bangsa Indonesia mendirikan NKRI. Saya sangat mengapresiasi kinerja TNI POLRI yang maksimal menjaga dan mempertahankan keutuhan berbangsa dan bernegara,”ucapnya.

 

Share :

Baca Juga

Mataraman

Kepedulian Kapolsek Somoroto Bertakziah Ke Rumah Warga Desa Kauman

Mataraman

Jalan Rusak Polsek Slahung Pasang Rambu Peringatan Kepada Pengendara

Mataraman

“Kanit sabhara” Patroli ke Pertokoan,dan lingkungan penduduk. antisipasi kriminalitas.

Mataraman

Tabrakan Motor Antara Guru Dan Pelajar Akibatkan Satu Masuk Rumah Sakit

Mataraman

Bhabinkamtibmas Bersama Babinsa dan Warga Gelar Kerja Bakti di Desa Binaannya.

Mataraman

Antisipasi Kejahatan, Kanit Sabhara Polsek Sukorejo Patroli Dialogis.

Mataraman

Siswa RA Muslimat NU 037 Munggung Datangi Polsek Pulung

Mataraman

KANIT BINMAS POLSEK SAMBIT BINLUH BAHAYA FAHAM RADIKALISME DAN TERORISME DI DESA BESUKI KEC SAMBIT