Tim Sergab TNI, Bergerak Kawal Serapan Gabah
KANALPONOROGO-Tim sergap (serapan gabah) TNI pada musim panen tahun ini bergerak cukup kencang untuk membantu penyerapan gabah petani oleh Bulog.
Mulai Dari Kodam, Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa yang berada di seluruh desa diintruksikan untuk membantu program penyerapan gabah.
Pada musim panen pertama tahun ini harga gabah dipasaran cukup kompetitif. Pada saat inilah kesempatan Bulog untuk menyerap gabah kering panen milik petani. Karena hargannya terjangkau oleh Harga Pokok Pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah.
HPP yang ditetapkan pemerintah untuk gabah kering sawah adalah Rp 3.700,- per Kg, sedangkan harga gabah dari petani saat ini juga berkisar Rp 3.700,-per Kg.
“Jika tidak sekarang ini, kesempatan tidak akan ada lagi. Sebab musim kemarau atau musim panas harga gabah kering panen biasanya sangat tinggi dan tidak bisa dijangkau HPP,”ucap Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kementrian Pertanian, Hasil Sembiring saat menghadiri panen raya di Desa Bangunrejo, Sukorejo beberapa hari yang lalu.
Dijelaskanya, jika sekitar Bulan Maret – April tidak terserap maka tidak mungkin menyerap lagi. Karena harga saat ini masih rendah dan harusnya bisa diserap dengan HPP sekarang ini.
Diungkapkan Hasil Sembiring, saat ini Jawa Timur termasuk Ponorogo, merupakan daerah terbaik yang mampu melakukan penyerapan gabah dari petani.
Sementara itu,ketua Tim Sergap Nasional Brigjen TNI Heru Agus Prayitno menjelaskan, jika pihaknya telah bergerak sejak beberapa hari yang lalu. Targetnya minimal bisa menyerap gabah hasil panen petani hingga 10 %. Dan sebagai wujud tanggung jawabnya adalah satu perintah satu komando sesuai dengan MoU dengan Kementrian Pertanian. Semua program akan dikawal hingga selesai.
Ditemui dilokasi panen raya, Waka Bulog Provinsi Jawa Timur, Dedi Supriyadi, mengungkapkan, Jawa Timur sudah mampu menyerap gabah petani hingga 600.000 ton atau 40 % dari target satu juta ton.
Dedi Supriyadi juga mengaku senang dengan bantuan dari TNI, Dinas Pertaian, Pemkab dan petani untuk serapan gabah ini. Menurutnya, semua bisa berkompetisi untuk melakukan penyerapan.
“Nanti akan diabsen dan dinilai mana yang lebih baik. Karena ini adalah tim work, maka yang lemah akan ditegor demi kemajuan bersama,”pungkasnya.(wad/kanalponorogo)