Seorang Wanita Ditemukan Tewas Gantung Diri di Hari Kartini

redaksi 21 Apr 2016 Uncategorized
Petugas melakukan visum terhadap korban gantung diri di Padas Ngawi ( foto : dik/kanal ponorogo)

Petugas melakukan visum terhadap korban gantung diri di Padas Ngawi ( foto : dik/kanal ponorogo)

KANALNGAWI-Pada peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, warga Desa Tungkulrejo, Kecamatan Padas, Ngawi dikejutkan dengan meninggalnya Setyorini(30) warga setempat akibat gantung diri dirumahnya sendiri, Kamis(21/04/2016).

Korban pertama kali ditemukan meninggal dengan cara gantung diri dirumahnya sekitar pukul 06.30 WIB, dengan posisi setengah duduk diatas kursi, oleh Suwarno yang tidak lain adalah suaminya sendiri sepulang dari warung yang tidak jauh dari rumahnya.

“Korban atas nama Setyorini ditemukan oleh suaminya sendiri pagi tadi dalam kondisi meninggal. Saat kejadian suaminya tengah membeli kopi diwarung sebelah rumahnya dan ketika pulang sudah menemukan istrinya seperti itu,” ungkap Kapolsek Padas AKP Munaji.

Dia pun membenarkan, mendasar dari olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi diketahui korban meninggal akibat gantung diri dengan menggunakan tali plastik yang dikaitkan dengan salah satu tiang penyangga rumahnya.

Dari hasil visum yang dilakukan tim medis dari Puskesmas Padas bersama dengan petugas medis Polres Ngawi, menyebutkan saluran pernafasan korban putus akibat jeratan tali plastik.

Setelah diketahui pasti penyebab meninggalnya korban mendasar hasil visum kemudian petugas yang disaksikan perangkat desa setempat menyerahkan jenasah ke pihak keluarga.

Lanjut AKP Munaji, pihak keluarga terutama Suwarno menerima kenyataan nasib yang menimpa istrinya dengan membuat surat pernyataan tertulis.

Tentang motif korban yang nekat mengakhiri hidupnya, Kapolsek Padas mengatakan, diduga depresi beberapa bulan terakhir. Jelasnya lagi, sesuai keterangan Suwarno pasca melahirkan anak keduanya empat bulan lalu kondisi kejiwaan Setyorini terlihat ada gangguan bahkan korban lebih banyak menutup diri dari keluarga dan lingkungan.

“Secara persis penyebab depresi korban sampai sekarang ini belum diketahui jelas, hanya saja keterangan yang kita ambil dari suaminya (Suwarno-red) menyebutkan akhir-akhir ini memang korban lebih banyak diamnya. Tentunya kita akan terus melakukan penyelidikan tentang motif sebenarnya,” pungkas AKP Munaji.(dik/kanalponorogo)