HMI Unjuk Rasa Tolak Eksekusi Pasar Eks Stasiun


KOTA, KANALPONOROGO.COM: Sesaat sebelum dimulainya eksekusi pasar eks stasiun, belasan masa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Ponorogo menggelar aksi unjuk rasa di pintu masuk pasar, Senin(21/01/2019).
Mereka bergabung bersama dengan para pedagang pasar eks stasiun untuk melakukan penolakan atas eksekusi yang akan digelar hari ini.
Selain berasi belasan masa yang berasal dari HMI tersebut juga membentangkan spanduk yang bertuliskan: Bupati tidak berhak membongkar bangunan eks stasiun; Bupati Ponorogo jangan arogan dan seenaknya terhadap pedagang /rakyat kecil; Adanya bangunan baru di stasiun wujud tindak lanjut surat Bupati ke KAI agar pasar Exs- Stasiun dijadikan pasar tradisional modern yang harus delengkapi MCK, Musholla, RTH, Tempat Parkir dan Hidrant; Perda No 1/2012 tentang RT/RW, bukan senjata untuk membongkar bangunan baru (Stasiun); Satpol PP tidak punya wewenang atau tugas membongkar bangunan baru (Stasiun); IMB jangan dipermasalahkan , karena banyak bangunan yg berdiri bertahun tahun tidak ber-IMB.
Dalam orasinya, Deni Nur Cahyo, Ketua HMI menyampaikan,”kami bergerak atas kemanusiaan, dimana para pedagang butuh hidup untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan hidup. Kami meminta kepada Bupati Ponorogo yang merupakan orang Ponorogo jangan bertindak semena-mena dan kami disini hanya menuntut keadilan untuk membela kepentingan masyarakat. Kami mengecam tindakan yang dilakukan oleh Bupati Ponorogo yang tidak berpihak pada pedagang,”ucap Deni Nur Cahyo.
Lebih lanjut dalam orasinya, Deni mengatakan,”Bupati Ponorogo yang terhormat dengarkan tuntutan kami dimana tanggung jawab seorang Bupati adalah mensejahterakan masyarakat dan kami mengecam tindakan Bupati yang akan menggusur para pedagang. Bapak Bupati daripada mendiskriminasi para pedagang lebih baik mengurusi masalah korupsi tentang pengadaan batik. Dan kami HMI akan mengawal kebijakan kebijakan yang zholim seperti ini, kami mohon Bupati Ponorogo agar sebelum melakukan pengusuran para pedagang diajak duduk bersama sama untuk audensi mencari jalan keluar terkait permasalahan tersebut,”tegasnya.
Deni juga mengancam akan kembali turun ke jalan dengan masa yang lebih besar jika Bupati tidak menanggapi tuntutan mereka.
