KAI Daop 7 Madiun Mohon Maaf Atas Keterlambatan Perjalanan KA, Dampak Terganggunya KA Argo Semeru di Sentolo

MADIUN, KANALPONOROGO.COM: PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api yang terjadi dampak dari KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir di Km 520+4 antara stasiun Wates – Sentolo, wilayah Daop 6 Yogyakarta. Sehingga seluruh perjalanan KA yang melewati Daop 7 Madiun harus mengalami rekayasa pola operasi, dengan berjalan melewati Semarang.
Deputy Vice President Daop 7 Madiun, Irene Margareth Konstantine, menyampaikan sampai dengan saat ini perjalanan KA yang melewati jalur selatan masih mengalami rekayasa pola operasi dengan berjalan melewati Semarang (Jalur Utara).
Pantauan kedatangan perjalanan kereta api dari pusat pengendali madiun, pada tanggal 18-10-23 pukul 06.30 diantaranya :
1). Ka 234 (Matarmaja) Pasarsenen – Malang, lambat 17 menit;
2). Ka 112 (Brantas) Pasarsenen – Blitar, lambat 116 menit;
3). Ka 58 (Brawijaya) Gambir – Malang lambat 116 menit;
4). Ka 60 (Bima) Gambir – Surabaya Gubeng lambat 229 menit;
5). Ka 218 (Jayakarta) Pasarsenen- Surayabaya Gubeng lambat 162 menit;
6). Ka 56 (Gajayana) Gambir – Malang lambat 159 menit;
7). Ka 216 (Majapahit) Pasarsenen – Malang lambat 57 menit;
KAI juga memberikan kompensasi berupa pengembalian tiket untuk penumpang yang berniat membatalkan perjalanan hingga sebesar 100% di luar bea pesan dengan masa pembatalan maksimal 3 hari sejak jadwal keberangkatan KA. Disamping itu KAI memberikan service recovery bagi pelanggan yang terdampak kelambatan sesuai aturan yang berlaku.
Untuk info lebih lanjut terkait info pembatalan tiket dan update kondisi perjalanan KA, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun, Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, email [email protected], atau media sosial KAI121.
“KAI mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan KA, karena terganggunya perjalanan dan pelayanan KA. Seluruh petugas sedang berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengurangi keterlambatan perjalanan dan menormalisasi kembali perjalanan KA.” tutup Irene Margareth Konstantine.