KANALPONOROGO-Mendengar adanya puluhan hewan ternak sapi milik warga Desa Kambeng dan Desa Nduri, Kecamatan Slahung mati medadak tanpa ada tanda-tanda sebelumnya petugas peternakan Dinas Pertanian Ponorogo langsung mendatangi dua desa tersebut.
Warga sebelumnya sempat mecurigai jika kematian puluhan ternak mereka disebabkan karena keracunan, namun dari keterangan sejumlah warga yang ternaknya mati mendadak tersebut sama sekali tidak menemui atau melihat tanda-tanda keracunan.
Sementara sejumlah peternak rata-rata telah menjual atau mengubur sapi miliknya yang telah mati, sehingga ketika petugas peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo datang untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak sapi yang telah mati merasa kesulitan untuk melakukan pemeriksaan.
Kasi Kesehatan Hewan bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Siti Barokah mengungkapkan, pihaknya sudah mendatangi lokasi, namun hingga saat ini belum mendapatkan sampel sapi yang mati tersebut.
“Untuk mengetahui jenis penyakit, kami harus mendapatkan sampel dan mengambil rumen (isi perut) dari sapi tersebut. Selanjutnya rumen akan di cek dilaboratorium,”ucap Siti Barokah.
Sedang terkait kemungkinan penyakit hewan menular strategis (PHMS) seperti antrak, sapi yang mati selalu mengeluarkan darah yang keluar dari seluruh lubang tubuhnya dan itu belum ditemukan.
“Kemungkinan terserang antrak belum kita temukan, karena kita juga belum menemukan dan memeriksa ternak sapi yang mati,”tegas Siti Barokah.
Siti Barokah meminta kepada peternak untuk lebih teliti dan detail dalam mengawasi ternaknya.
Menurutnya, dimusim kemarau ini sapi bisa dehidrasi dan bisa menyebabkan kematian juga.(K-1)