KANALPONOROGO- Mengabdi, sebuah kata yang penuh dengan makna, pengorbanan seorang mahasiswi asal Desa Padas, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur ini sungguh luar biasa.
Meski harus jauh keluar pulau dan berpisah dengan keluarganya di Kota Reyog, Liris Ayudya Kamaratih tetap semangat mengabdikan diri untuk masyarakat.
Sosok supel mahasisiwi Program D4 Bidan Pendidik Sekolah Vokasi UGM angkatan 2013,yang berjiwa besar dan setia kawan yang sangat tinggi ini harus meninggalkan orang tua, keluarga, teman dan sanak saudaranya untuk selamanya saat menjalankan tugas pengabdian melalui Program Kuliah Kerja Nyata(KKN) -PPM UGM di Desa Ida Manggala, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Disebutkan Direktur Direktorat Pengabdian UGM Ir. Irfan Dwidya Prijambada, Liris meninggal saat berusaha menolong rombongan lainnya yang tenggelam di air terjun tersebut.
“Ada saksi mata melihat rombongan lain tenggelam. Tapi tidak beberapa lama kemudian Liris dan 3 temannya juga ikut tenggelam ketika membantu menolong rombongan tersebut. Liris kemudian meninggal,” ujarnya.
Sementara sosok Liris yang supel dengan kesetiakawanan tinggi Ini bisa dilihat dari postingannya di instagram tertanggal 3 Juli 2016 atau empat hari sebelum meninggal.
Dalam statusnya, Liris menulis kata-kata mutiara tentang persahabatanya.
“Matahari akan selalu mengikuti langkahmu disaat suka ataupun senang, begitu pula dengan temanmu” tulisnya dalam keterangan foto yang dilampirkan.
Dengan meninggalnya Liris, sontak mengalir ucapan duka cita pun yang membanjiri laman akun media sosialnya.
“Turut berduka cita atas meninggal nya @lirisayudya semoga husnul khotimah aamiin” tulis akun maulidi.rahman.
“Innalillahi wainnailaihirojiun semoga Amal ibadah @lirisayudya d terima di sisi Allah..” tulis rizky.fajar.r.
“Selamat jalan teman @lirisayudya , terimakasih untuk perkenalan singkatnya, semoga tenang di sisiNya , amin,” tulis f_resti.
