KANALPONOROGO.COM : Tingkat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Ponorogo tergolong masih cukup tinggi, meski Satlantas terus melakukan berbagai terobosan untuk menekannya.
Data dari Satlantas Polres Ponorogo sampai pertengahan bulan Desember tahun 2016 ini tercatat 334 kasus laka lantas dengan jumlah korban meninggal dunia sebesar 120 korban jiwa.
Angka fatalitas tersebut meningkat 40% dibandingkan tahun 2015 lalu sebesar 108 jiwa, naik sebesar 12 korban jiwa.
Sebenarnya secara jumlah kasus mengalami penurunan pada tahun 2016 ini, dari 530 kasus pada tahun 2015 lalu turun menjadi 334 kasus. Namun secara kualitas, yaitu korban yang mengalami fatalitas mengalami peningkatan.
Padahal Satlantas sudah banyak melakukan terobosan baik preentif maupaun preventif.
Kanit laka Polres Ponorogo IPDA Badri mengungkapkan secara preentiv ada 3 kegiatan yang sifatnya humanisme, yaitu program Siaga( Sambang Interaksi Dengan Warga), Layar Tancep(layanan terpadu cepat) dan Sate Tukri( Sinema Terapi Untuk Keselamtan Diri).
Sedangkan untuk kegiatan preventif, diantara dilakukan Dimas Lantas melalui sosilasi langsung ke sekolah-sekolah. Namun kenyatannya masih sulit untuk menekan angka lakalantas yang menyebabkan fatalitas.
Menurut Ipda Badri,”hal ini terjadi karena para pengguna lalulintas Ponorogo punya kebiasaan berbelok seenaknya, tidak menjaga jarak dan berkendara dengan kecepatan tinggi,”ucapnya.