ULP Kebut Selesaikan Pekerjaan
KANALPONOROGO-Unit Layanan Pengadaan(ULP) kebut pekerjaan yang belum terselesaikan. Hingga akhir bulan Mei setidaknya sudah ada 59 rekanan yang mengajukan lelang, dan 28 diantaranya telah selesai. Proyek yang sudah dilelang dan masuk ULP meliputi pengadaan aspal, drainase, sarana air bersih, jalan dan jembatan.
Winarko Arif, Kepala Pokja ULP mengakui saat ini masih ada 31 rekanan yang mengikuti proses lelang. Pihakya juga mengklaim bahwa hingga saat ini tidak ada yang gagal dalam pelelangan itu.
Diakuinya, Ia tidak mengetahui siapa penawar dalam lelang yang diajukan, karena dilakukan secara on line dan tidak dijamin bahwa dipastikan orang Ponorogo yang dapat memenangkan tender itu.
“Yang ngajukan 59, yang sudah 28 memenuhi syarat, 31 proses lelang, lelang gagal belum ada. Ini harusnya sudah dilaksanakan, kalau molor ya didenda. Tidak semua dari Ponorogo, kelemahanya disitu. Karena banyak dari luar daerah yang ikut lelang,” ungkap ketua Pokja ULP yang juga menjabat Asisten Pembangunan Sekdakab Ponorogo itu.
Diakuinya tekanan datang dari berbagai pihak, namun Ia selalu mencueki pihak-pihak yang berusaha campur tangan dalam masalah ULP, karena menurutnya, semua pekerjaan bisa dipantau secara transparan dan tidak bisa main kucing-kucingan. Sehingga model-model proyek titipan dari orang berpengaruh pun, kata Winarko, bisa diminimalisir. Apalagi posisi Pokja ULP yang tidak memiliki stempel itu kekuasaannya luar biasa. Karena orang-orang yang duduk di dalamnya adalah pilihan dengan SK Kepala ULP, dan namanya tidak pernah dipublikasikan untuk menghindari kongkalingkong itu.
“Tekanan biasa, selama kita tidak tanggapi ya nggak apa-apa. Sekarang tidak bisa kondisikan karena on line semua, bisa dipantau. Semua transparan, surat menyurat, penawaran semua lewat internet dan tidak pernah ketemu orangnya. Ini juga salah satu sisi untuk menekan kebocoran. Kalau ada titipan terus model piye ?,” tukasnya.
Dari data ULP sampai dengan bulan April lalu baru ada tujuh proyek yang masuk. Ketujuh lelang yang masuk ULP berasal dari Dinas Perhubungan untuk belanja bandwich (e-Purchasing) dengan nilai DPA sebesar Rp 528 juta , Bagian Umun untuk belanja jasa cleaning service gedung Graha Krida Praja dengan nilai DPA Rp 370 juta dan Dinas Pekerjaan Umum untuk dua paket pemeliharaan rutin jalan dan jembatan sebesar Rp 5 miliar dan Rp 500 juta serta belanja bahan baku bangunan bahan lokal sebesar Rp 2,324 miliar yang semuanya sudah selesai.
Tapi masih ada dua dari PU yang saat ini juga masih proses lelang yakni pembangunan panggung lapangan Kecamatan Ngebel dan Sambit dengan nilai Rp 1,488 miliar, serta pedestrian jalan Suro Menggolo dengan nilai Rp 600 juta.
Dengan nilai DPA dari semua paket kegiatan yang sudah masuk ke ULP baik sudah selesai lelang dan masih tahapan saat ini baru sebesar Rp 10,810 miliar.(K-4)