Alamak, Masih Ada Yang Praktek di Kedung Banteng
KANALPONOROGO-Lokalisasi Kedung Banteng di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo yang telah resmi ditutup 8 Juni lalu, ditengarai belum sepenuhnya tutup dan masih ada penghuni lokalisasi yang masih tetap beroperasi menjajakan diri.
Indikasi belum berhentinya para mucikarai dalam mempekerjakan para anak asuhnya tersebut terkuak saat tujuh anggota Komisi D DPRD Kabupaten Ponorogo melakukan inspeksi mendadak(Sidak), Jumat (04/09/2015).
“Dari kegiatan kami, melihat ada indikasi dilakukannya aktivitas transaksi tapi di waktu-waktu tertentu saja. Kami ingin memastikan, sebab tampaknya kegiatan itu dilakukan secara terselubung. Para pria calon kosumen nampaknya masih bisa memesan lewat orang-orang yang ada di sana,” ungkap Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Ponorogo Ubail Islam.
Dikatakan Ubail, saat melakukan sidak pihaknya menemukan sebagian besar mantan mucikari yang tinggal di kompleks tersebut.
“Sebagian, diduga masih bisa menyediakan PSK bagi para konsumen yang menginginkannya,”terang Ubail .
Lebih lanjut ditambahkanya, dari pembicaraan, bisa disimpulkan bahwa masih ada sebagian kecil yang mencoba memenuhi pesanan melalui telephone genggam.
Informasi yang berhasil dihimpun, lulusan Kedung Banteng masih banyak yang berada di Ponorogo. Mereka tinggal di banyak rumah kos dan warung remang di Ponorogo. Seperti di Kecamatan Ponorogo, Siman, Balong, Babadan. Titiknya antara lain sekitar terminal lama, jalan raya dekat kecamatan Siman dan sejumlah titik lain.
“Seharusnya mulai meninggalkan kegiatan yang terkait penyakit masyarakat. Tinggal, menghuni silakan di sana, tapi ya alih profesi, sehingga bantuan Pemda tidak sia-sia karena telah mengeluarkan anggaran untuk mereka,” ujarnya.(K-1)