KANALPONOROGO-Dua Kabupaten di wilayah Jatim (Lamongan dan Banyuwangi) terserang Virus flu burung (H5N1).
“Di Banyuwangi dan Lamongan ini sudah banyak unggas yang mati. Ada sekitar 1.600 ekor yang mati dan telah dikubur sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan H5N1,” ucap Kepala Dinas Pertenakan Provinsi Jawa Timur, Maskur.
Dijelaskanya, akibat serangan virus H5N1 itu saat ini sekitar 1.600 ekor unggas di Jawa Timur mati mendadak.
Mendapati laporan tersebut, Dinas Peternakan Jatim segera merespon cepat dengan menerjunkan tim Unit Reaksi Cepat(URC) untuk melokalisir penyebaran virus flu burung.
Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan pelarangan distribusi unggas (ayam dan bebek) dari Kabupaten Banyuwangi dan Lamongan sebagai daerah terdampak, agar tidak terjadi penyebaran ke wilayah kabupaten lain di Jawa Timur.
“Tidak boleh dijual dan peternak juga sudah mulai sukarela melakukan pemusnahan jika ada indikasi mulai terserang virus. Kalau kena H5N1, sehari saja sudah mati. Mulai dari ayam berputar-putar, matanya putih lalu mati secara mendadak,”jelas Maskur.
Guna mengantisipasi menjangkitnya virus flu burung, mantan Pj bupati Ponorogo ini mengimbau agar pemerintah daerah waspada dengan turut menyediakan vaksin bagi para peternak.
“Kalau tidak dilakukan vaksinasi, maka unggas bisa kena ini (virus flu burung). Dana dari pusat dan provinsi ini memang menurun. Tahun lalu ada 2,5 juta vaksin yang dibagikan dan tahun ini tidak terlalu besar. Jadi pemerintah kabupaten/kota juga harus mulai menganggarkan,” pungkasnya.