KANALPONOROGO.COM : Kondisi kesehatan (psikologis) Tenaga Kerja Indonesia(TKI) Fadila Rahmatika (20) asal Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menjadi korban penyiksaan saat bekerja oleh majikanya di Singapura, setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit di Surakarta, Jawa Tengah, mulai membaik.
‘’Hari ini Fadila dibawa pulang dan sekarang masih dalam perjalanan,’’ kata Erwiana Sulistyaningsih, pendamping Fadila dari Keluara Besar Buruh Migran (Kabar Bumi), Senin, (30/01/2017).
Dijelaskan Erwiana, Fadila sudah bisa diajak berkomunikasi dengan lancar dan juga mulai bisa mengingat peristiwa yang menimpanya. Padahal, beberapa waktu sebelumnya kondisi psikologis Fadila masih labil. Ia juga sering mengeluh pusing ketika ditanya tentang kejadian yang dialaminya selama di Singapura.
Meski demikian Fadila masih memerlukan banyak istirahat. Selain keluarga dan pendamping, Erwiana menuturkan, pihak lain belum diizinkan berkomunikasi secara langsung. Adapun alasannya menjaga suasana hati anak dari pasangan Misni dan Masringah ini.
‘’Nanti kalau kondisi (psikologis)-nya sudah bagus kami akan menggelar konferensi pers,’’ ujar Erwiana.
Masringah, ibu Fadila mengatakan bahwa kondisi anaknya belum sepenuhnya stabil. Dia masih sering bingung dan ketakutan. Untuk memulihkan psikologisnya, kata Masringah, Fadila masih harus kembali ke Surakarta untuk kontrol ke rumah sakit jiwa.
‘’Sepuluh hari lagi akan dibawa ke sana lagi. Mudah-mudahan cepat sembuh,’’ ia menuturkan.
Fadila bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura. Oleh majikannya sering dipukul, ditendang, hingga disiram air keras karena dianggap tidak becus bekerja. Padahal, dia dipaksa bekerja dari pagi hingga larut malam.
Fadila berangkat ke Singapura pada Februari 2016. Tidak lama setelah kedatangannya, ia bekerja pada majikan pertama dan sempat digigit anjing. Selang dua bulan kemudian, ia pindah majikan. Bos kedua inilah yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Fadila.(AD)