Densus 88 Anti Teror Amankan Terduga Teroris Asal Balong Ponorogo
KANALPONOROGO.COM: Tim anti teror Densus 88 melakukan penangkapan terhadap HW(32) warga Dukuh Bangun Asri, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo , Jatim, terindikasi pengikut jaringan teroris, Selasa (24/10/2017).
Sekitar 20 personil tim Densus 88 mendatangi rumah terduga teroris dengan dibantu pengamanan dari Polres Ponorogo.
Belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwenang dalam kasus penangkapan ini.
Sebelumnya team Densus 88 Polri yang diterjunkan telah mengadakan pembuntutan terhadap terduga teroris saat keluar dari rumah orang tuanya dengan mengendarai sepeda motor warna hitam merah No. Pol. AE 4580 VD menuju swalayan Indomart yang berada di selatan perempatan Balong.
BACA JUGA : Laka Karambol Dua Motor vs Bus di Jalan Raya Ponorogo-Madiun, Satu Tewas di TKP
Seteleh berhenti di depan indomart tersebut, tim dari Densus langsung melakukan penangkapan terhadap terduga teroris dan selanjutnya dibawa ke markas Detasemen C Brimob Madiun untuk dilakukan pengamanan dan proses pemeriksaan.
Selanjutnya tim Densus 88 yang dibantu anggota Polres Ponorogo sekira pukul 12.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB melakukan penggeledahan di rumah orang tua terduga pelaku teroris yang berada di Dukuh Bangun Asri, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, Jatim.
Dari penggeledahan tersebut, tim Densus 88 yang dibantu anggota SatReskrim Polres Ponorogo berhasil mengamankan sejumlah dokumen, laptop, komputer dan buku-buku.
Sementara selama proses penggeledahan tersebut, polisi memasang police line di rumah orang tua terduga teroris.
HW yang diduga pemilik akun telegram Lir ilir bernama “Jarwoko” orang asal Madiun, sering berkunjung ke LP Madiun dan saat Nur Sholikin menikah dengan Dian Yulia Novi (pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara) dinikahkan oleh napi teroris LP Madiun (Wiliam Maksum), HW atau pemilik akun telegram Lir Ilir diduga membantu pernikahan keduanya.
Sebelum terjadi pernikahan, Nur Sholikin, Lir ilir, merupakan anggota grup telegram “Warkop”, yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Khafid Fathoni, didalamnya terdapat anggota yang semuanya pendukung / simpatisan Daulah.
Pada saat proses pernikahan pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial, mereka membuat grup telegram / medsos tersendiri yang bernama “Kulak Tahu”, yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan HW.
Saat ini masih dilaksanakan penggeledahan rumah dan terduga teroris diamankan ke Detasemen C Brimob Madiun.
Terduga memiliki seorang 1 istri dan 3 orang anak( 2 perempuan dan satu laki-laki).(*)