KANALPONOROGO – Di saat Kejaksaan Negeri ( Kejari ) Ponorogo getol-getolnya
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo, ada upaya orang yang tidak bertanggung
jawab untuk mencelakainya. Satu unit mobil operasional Kejari yang selama ini
digunakan untuk mengangkut tahanan khusus kasus korupsi,
kedapatan mengalami patah pada as kudi sebelah kiri. Padahal mobil tersebut
baru saja digunakan untuk menjemput dan mengantar 6 tersangka kasus korupsi DAK
Dindik dari dan ke Rutan Ponororogo.
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo, ada upaya orang yang tidak bertanggung
jawab untuk mencelakainya. Satu unit mobil operasional Kejari yang selama ini
digunakan untuk mengangkut tahanan khusus kasus korupsi,
kedapatan mengalami patah pada as kudi sebelah kiri. Padahal mobil tersebut
baru saja digunakan untuk menjemput dan mengantar 6 tersangka kasus korupsi DAK
Dindik dari dan ke Rutan Ponororogo.
Kabar patahnya as stir mobil Nissan Evalia AE 494 SP dengan cara
digergaji itu, sontak membuat Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP.
Hasran bergerak. Dengan mengerahkan crime hunter Hasran melakukan oleh TKP
di garasi gedung Kejari Jl. MT.Haryono.
digergaji itu, sontak membuat Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP.
Hasran bergerak. Dengan mengerahkan crime hunter Hasran melakukan oleh TKP
di garasi gedung Kejari Jl. MT.Haryono.
Didapati pada mobil berwarna hitam itu , pada as stir kiri
sengaja ‘digergaji’ dengan meninggalkan bekas baru pada ruas bagian
atas dan bekas lama pada bagian bawah.
sengaja ‘digergaji’ dengan meninggalkan bekas baru pada ruas bagian
atas dan bekas lama pada bagian bawah.
“ Kami jelas sangat kaget dengan kejadian ini. Ini jelas
sabotase karena ada bekas gergaji pada as tersebut. Hasil pemeriksaan tim saya,
ada indikasi kesengajaan, ada dua ruas atas dan bawah yang digergaji. Sementara
masih dalam penyelidikan, siapa yang lakukan ini, ada luka baru dan lama. Areal
kita sisir untuk mencari serpihan berkas gergaji kita lakukan , juga
pemeriksaan kepada sopir dan satpam,” kata AKP.Hasran.
sabotase karena ada bekas gergaji pada as tersebut. Hasil pemeriksaan tim saya,
ada indikasi kesengajaan, ada dua ruas atas dan bawah yang digergaji. Sementara
masih dalam penyelidikan, siapa yang lakukan ini, ada luka baru dan lama. Areal
kita sisir untuk mencari serpihan berkas gergaji kita lakukan , juga
pemeriksaan kepada sopir dan satpam,” kata AKP.Hasran.
Menurutnya, ada upaya kesengajaan untuk mencelakakan
baik para tersangka atau petugas Kejari. Karena mobil yang selalu diparkir di
belakang gedung Kejaksaan itu, merupakan kendaran operasional untuk kelancaran
tugas pokok kejaksaan.
baik para tersangka atau petugas Kejari. Karena mobil yang selalu diparkir di
belakang gedung Kejaksaan itu, merupakan kendaran operasional untuk kelancaran
tugas pokok kejaksaan.
“ Tetapi jadi tugas kami untuk upaya maksimal mengungkapnya,”
tegas Hasran.
tegas Hasran.
Sedangkan sopir yang mengangkut para tersangka, yang merupakan
petugas tehnis Kejari Zainul Arifin menyatakan, mobil saat akan diparkir
tiba-tiba berbunyi ‘krak’ dan tidak bisa berjalan mundur. Saat itulah diketahui
as stir kiri patah. Padahal mobil itu sudah malang melintang menjemput dari
Rutan Ponorogo mau pun mengangkut tersangka dan terdakwa ke
Pegadilan Tipikor, Surabaya.
petugas tehnis Kejari Zainul Arifin menyatakan, mobil saat akan diparkir
tiba-tiba berbunyi ‘krak’ dan tidak bisa berjalan mundur. Saat itulah diketahui
as stir kiri patah. Padahal mobil itu sudah malang melintang menjemput dari
Rutan Ponorogo mau pun mengangkut tersangka dan terdakwa ke
Pegadilan Tipikor, Surabaya.
Sebelum kedatangan polisi, pihaknya sempat mendatangkan tukang
bengkel dan menyatakan hal yang sama dengan Hasran, digergaji dengan sengaja.
bengkel dan menyatakan hal yang sama dengan Hasran, digergaji dengan sengaja.
“ Kemarin kan habis dipakai mengantar 6 tersangka ke Rutan. Ya
lancar-lancar saja. Pas mau diparkir tiba-tiba ada bunyi ‘krak’ dan ternyata
asnya patah. Coba kalau patah di jalan bisa celaka kami bertiga (
sopir dan 2 pengawal) dan 6 tahanan,” terang Zainul Arifin.
lancar-lancar saja. Pas mau diparkir tiba-tiba ada bunyi ‘krak’ dan ternyata
asnya patah. Coba kalau patah di jalan bisa celaka kami bertiga (
sopir dan 2 pengawal) dan 6 tahanan,” terang Zainul Arifin.
Tapi sabotase itu tak mematahkan semangat aparat penyidik Kejari.
Justru kejadian itu malah mengobarkan semangat mereka untuk semakin kencang
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo.
Justru kejadian itu malah mengobarkan semangat mereka untuk semakin kencang
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo.
“Kita laporkan ke polisi untuk identifikasi apakah ada sobaste
atau tidak, belum diektahui. Karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan.
Dan ini perlu dianstispasi, toh selama ini kami sudah kerjasama dengan polisi.
( dengan adanya peristiwa ini) Kami tetap jalan , ini tidak akan
pengaruhi, tapi kami akan lebih waspada dan mawas diri,” kata Kasi Intel Kejari
Ponorogo, Agus Kurniawan,Kamis ( 12/03/2015). (K-3)
atau tidak, belum diektahui. Karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan.
Dan ini perlu dianstispasi, toh selama ini kami sudah kerjasama dengan polisi.
( dengan adanya peristiwa ini) Kami tetap jalan , ini tidak akan
pengaruhi, tapi kami akan lebih waspada dan mawas diri,” kata Kasi Intel Kejari
Ponorogo, Agus Kurniawan,Kamis ( 12/03/2015). (K-3)