Home / Hukrim

Kamis, 12 Maret 2015 - 10:26 WIB - Editor : redaksi

Dugaan Sabotase, Mobil Operasional Kejari Patah As Kemudi



KANALPONOROGO – Di saat Kejaksaan Negeri ( Kejari ) Ponorogo  getol-getolnya
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo, ada upaya orang yang tidak bertanggung
jawab untuk mencelakainya. Satu unit mobil operasional Kejari yang selama ini
digunakan untuk mengangkut tahanan  khusus  kasus korupsi,
kedapatan mengalami patah pada as kudi sebelah kiri. Padahal mobil tersebut
baru saja digunakan untuk menjemput dan mengantar 6 tersangka kasus korupsi DAK
Dindik dari dan  ke Rutan Ponororogo.
  
Kabar patahnya as stir mobil Nissan Evalia AE 494 SP dengan cara
digergaji itu, sontak membuat Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP.
Hasran bergerak. Dengan mengerahkan crime hunter Hasran melakukan oleh TKP
di garasi gedung Kejari Jl. MT.Haryono.
Didapati pada mobil berwarna hitam itu , pada as stir kiri
sengaja ‘digergaji’ dengan meninggalkan bekas  baru pada ruas bagian
atas dan bekas lama pada bagian bawah.
“ Kami jelas sangat kaget dengan kejadian ini. Ini jelas
sabotase karena ada bekas gergaji pada as tersebut. Hasil pemeriksaan tim saya,
ada indikasi kesengajaan, ada dua ruas atas dan bawah yang digergaji. Sementara
masih dalam penyelidikan, siapa yang lakukan ini, ada luka baru dan lama. Areal
kita sisir untuk mencari serpihan berkas gergaji kita lakukan , juga
pemeriksaan kepada sopir dan satpam,” kata AKP.Hasran.
Menurutnya, ada upaya kesengajaan untuk  mencelakakan
baik para tersangka atau petugas Kejari. Karena mobil yang selalu diparkir di
belakang gedung Kejaksaan itu, merupakan kendaran operasional untuk kelancaran
tugas pokok kejaksaan.
“ Tetapi jadi tugas kami untuk upaya maksimal mengungkapnya,”
tegas Hasran.
Sedangkan sopir yang mengangkut para tersangka, yang merupakan
petugas tehnis Kejari Zainul Arifin menyatakan, mobil saat akan diparkir
tiba-tiba berbunyi ‘krak’ dan tidak bisa berjalan mundur. Saat itulah diketahui
as stir kiri patah. Padahal mobil itu sudah malang melintang menjemput dari
Rutan Ponorogo mau pun mengangkut tersangka dan terdakwa  ke
Pegadilan Tipikor, Surabaya.
Sebelum kedatangan polisi, pihaknya sempat mendatangkan tukang
bengkel dan menyatakan hal yang sama dengan Hasran, digergaji dengan sengaja.
“ Kemarin kan habis dipakai mengantar 6 tersangka ke Rutan. Ya
lancar-lancar saja. Pas mau diparkir tiba-tiba ada bunyi ‘krak’ dan ternyata
asnya patah. Coba kalau patah di jalan bisa celaka kami bertiga  (
sopir dan 2 pengawal) dan 6 tahanan,” terang  Zainul Arifin.
Tapi sabotase itu tak mematahkan semangat aparat penyidik  Kejari.
Justru kejadian itu malah mengobarkan semangat mereka untuk semakin kencang
mengungkap kasus korupsi di Ponorogo.
“Kita laporkan ke polisi untuk identifikasi apakah ada sobaste
atau tidak, belum diektahui. Karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan.
Dan ini perlu dianstispasi, toh selama ini kami sudah kerjasama dengan polisi.
( dengan adanya peristiwa ini)  Kami tetap jalan , ini tidak akan
pengaruhi, tapi kami akan lebih waspada dan mawas diri,” kata Kasi Intel Kejari
Ponorogo, Agus Kurniawan,Kamis ( 12/03/2015). (K-3)

Baca Juga :  Transaski Ratusan Pil Dobel L di Warkop, Warga Ponorogo Dicokok Polisi

Share :

Baca Juga

Hukrim

Nyaru Konglomerat, Pengganda Uang Gaet Korban

Hukrim

Cabuli Gadis Dibawah Umur, Kakek di Babadan Ini Diamankan Polres Ponorogo

Hukrim

Tersangka Kasus Korupsi RSUD dr Harjono Jadi 5 Orang

Hukrim

Hanya selang Dua Jam, Polsek Sawoo Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor

Hukrim

Operasi Camer, Intai Perakit dan Penjual Bahan Mercon

Hukrim

Kasus DAK, Kejari Ponorogo Limpahkan Berkas Yuni Widyaningsih ke Pengadilan Tipikor

Hukrim

Terduga Penyekapan dan Pemerasan, Oknun Polri dan Sipil

Hukrim

Satreskrim Serahkan Berkas dan Lima Tersangka RSUD ke Kejaksaan