KANALNGAWI-Angin putting beliung menerjang wilayah tiga desa yakni Teguhan, Sirigan dan Jeblogan, Keamatan Paron, Ngawi dan mengakibatkan satu rumah hampir roboh tertimpa pohon serta puluhan rumah lainya mengalami kerusakan ringan.
Rumah hampir roboh yang terkena sapuan putting beliung tersebut milik Sukamto (49) warga Dusun Sulursewu, RT 05/RW02, Desa Teguhan, Kecamatan Paron. Kedua rumahnya hampir rata dengan tanah. Untungnya tidak ada korban jiwa hanya saja istrinya Sumiati (42) mengalami luka memar dibagian kepala setelah tertimpa genteng.
“Kejadianya begitu cepat tidak kurang setengah jam. Saya lihat dari arah barat ada semacam asap tebal kehitaman ternyata angin yang disertai hujan dan kecepatanya luar biasa. Sewaktu kejadian saya dan keluarga lari keluar rumah untuk menghindari hempasan pohon jati itu,” kata Sukamto kepada wartawan, Senin (15/02/2016).
Dari pantauan dilapangan, rumah yang mengalami kerusakan seperti genteng kabur hingga atapnya diperkirakan mencapai puluhan rumah.
Supriono Kepala Desa Teguhan menjelaskan pihaknya masih melakukan pendataan keliling dengan melibatkan perangkat desanya.
“Kalau tadi rumah yang gentengnya kabur ada 18 rumah tetapi jumlah itu bisa bertambah karena pendataan masih dilakukan terus,” singkat Supriono.
Kejadian serupa juga terjadi di dua desa lainya, terutama di Desa Jeblogan terlihat belasan rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa ranting pohon. Sedangkan di Desa Sirigan sendiri hanya beberapa rumah yang gentengnya kabur beberapa meter.
Selain rumah, putting beliung juga menyapu puluhan pohon tumbang demikian juga areal padi dipersawahan terlihat rata dengan tanah. Bahkan bisa diprediksi padi yang hampir panen ini kerusakanya mencapai 35 hektar lebih dan itu tersebar dibeberapa titik areal sawah seperti di Dusun Sulursewu, Desa Teguhan dan Dusun Melok Wetan, Desa Sirigan.
Sampai berita ini diturunkan terlihat aparat kepolisian khususnya dari Polsek Paron maupun TNI dengan dibantu warga menyikirkan pohon yang menimpa rumah milik Sukamto. Kata salah satu anggota TNI menyebutkan, kemungkinan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan ringan akan dilakukan keesokan harinya mengingat waktu hampir sore. (dik/kanalponorogo)