KANALPONOROGO-Kebakaran hutan diwilayah Kabupaten Ponorogo kembali menelan korban. Kali ini korban tewas bernama Jadi(70) warga Dukuh Krajan, Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo tewas saat berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi di hutan pinus, Blok Tanggulasi, petak 163 Dukuh Krajan, Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo, Sabtu(31/10).
Kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WIB korban membersihkan lahan garapannya dilahan tasen hutan pinus setempat. Kemudian daunan yang kering tersebut dibakarnya, walau telah diingatkan oleh mandor hutan untuk tidak dibakar.
Karena tiupan angin yang sangat kencang menyebabkan api cepat membesar dan menjalar hingga dibalik perbukitan.
Korbanpun berupaya memadamkannya dengan dibantu Katimin. Namun karena usia yang sudah tua, korban kehabisan tenaga. Selain itu diduga terlalu banyak menghirup asap sehingga kehabisan oksigen, mengakibatkan korban pingsan dan kemudian terbakar.
“Diduga awalnya korban berusaha membakar sampah, namun karena hembusan angin yang cukup besar akhirnya api menjalar hinga ke balik perbukitan. Korban berusaha memadamkan api yang telah meluas, diduga karena kehabisan oksigen karena menghirup asap, korban akhirnya meninggal di TKP,”ucap Ka SPKT Polres Ponorogo IPDA Fahmi Noor kepada kanalponorogo.
Sementara itu, rekan korban Katimin, yang turut membantu memadamkan api yang sudah meluas mengatakan,“tadi saya melihat Mbah Jadi memadamkan api, dan kemudian saya berusaha membantu karena api merembet cukup luas. Setelah beberapa saat saya tidak melihatnya, lantas saya berusaha mencari dan menemukanya sudah meningal,”ucap Katimin.
SPKT Polres Ponorogo yang tiba dilokasi langsung melakukan olah TKP dan melakukan visum terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan penyebab kematian korban murni kecelakaan. Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Dari keterangan Yudha, Asper Perhutani, di petak 163 ada kurang lebih 1 hektar lahan dan sekitar 400 batang pohon pinus yang terbakar.
Atas kejadian tersebut menimbulkan kerugian materi sebesar Rp 400 juta dan kerugian kerusakan lahan diperkirakan mencapai Rp 3.500.000,-.(wad/kanalponorogo)