Sempat Takut Dan Di Diskriminasi Keluarga, Genap Setahun Relawan Kamboja MCCC
PONOROGO,KANALPONOROGO.COM – Terus meningkatnya angka kasus covid 19 tidak membuat patah semangat Tim kamboja MCCC Ponorogo, terbukti tim yang bertugas membantu pelakasanaan pemakaman jenazah covid 19 ini masih terus eksis menjalankan tugas atas nama kemanusiaan.
Sejak awal Tim ini bertugas pada 21 april 2020 lalu, tim yang tugas utamanya di RSU ‘Aisyiyah dan RSU Muhammadiyah Ponorogo ini telah melaksanakan lebih dari 160 pemakamakan secara prokes di dua rumah sakit tersebut juga dibeberapa rumah sakit lain jika terdapat permintaan.
Bergabung atas nama kemanusiaan
Secara khusus tim ini dibentuk atas intruksi secara linier dari MCCC pusat hingga daerah dan ranting Muhammadiyah dengan mempertimbangkan kebutuhan wilayah masing-masing.
Meski demikian tim ini bukan hanya diisi oleh kader-kader muda Muhammadiyah saja, atas dasar rasa kemanusiaan para relawan bergabung di tim kamboja, dari latar belakang yang hampir berbeda ini juga menjadikan tim ini penuh corak yang unik dengan background maaing-masing.
“Awalnya diajak oleh temen, tapi setelah itu dengan sadar dan mengedepankan rasa kemanusiaan saya bergabung, sudah hampir 1 tahun kira-kira”. Terang ucup sapaan akrab Anggota Brigade Penolong Pramuka Ponorogo ini.
Bongkar pasang personil yang bertugas
Dalam menjalankan tugas tidak ada penekanan dalam bentuk jadwal wajib pada relawan, hanya dibuat list secara sukarela oleh koordinator list dibuat di grup whatsapp relawan mereka yang sedang tidak sibuk mengisi list dan langsung datang ke kantor Muhammadiyah ponorogo sebagai markas utama tempat berkumpul.
“Tidak dapat dipungkiri, terkadang agak sulit mengumpulkan relawan saat jam malam atau dini hari karena kesibukan dan domisili masing-masing relawan yang berbeda. Kadang kalau tidak ada yang isi list di grup saya hubungi via telpon satu persatu”. Imbuh tachi korlap tim kamboja MCCC.
Tercatat sejumlah 33 relawan pernah melaksanakan giat pemakaman prokes secara bergantian sesuai kelonggaran kegiatan pribadi relawan. Sebagian besar relawan berstatus mahasiswa yang juga aktivis diorgani